Ada Kebijakan WFA Jelang Lebaran, Sarinah Pede Trafik Pengujung Tetap Naik
PT Sarinah menilai kebijakan WFA jelang Lebaran tak berdampak negatif pada jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan tersebut.
IDXChannel – Industri ritel menjadi salah satu industri yang mendapatkan berkah dari momen Ramadan. Namun, kebijakan pemerintah yang menerapkan work from anywhere (WFA) memasuki musim mudik Lebaran dapat mengurangi jumlah pengunjung ke pusat perbelanjaan.
Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan, kebijakan WFA memang tak disukai semua pelaku usaha ritel. Sebab, hal itu dikhawatirkan menurunkan trafik pengunjung mal di kota-kota besar.
Namun, dia meyakini kebijakan itu tak berdampak negatif bagi pengunjung Sarinah.
“Biasanya di musim-musim Ramadan banyak acara ngabuburit, banyak acara ngumpul bareng, jadi walaupun WFA, bagian ngabuburit tetap berangkat atau ke luar. Dan itu kesempatan yang kita ambil dengan banyaknya restoran-restoran di Sarinah,” tutur Fetty saat ditemui di Sarinah, Senin (17/3/2025).
PT Sarinah pun memperkirakan kenaikan penjualan sebesar 20 persen di momen bulan suci. Pusat perbelanjaan yang terletak di Thamrin, Jakarta Pusat, itu juga memprediksi angka pengunjung meningkat.
Fetty memproyeksi baik trafik maupun transaksi mengalami kenaikan tertinggi dimulai sejak pekan kedua Ramadan. Sejumlah produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) turut berkontribusi pada angka penjualan, salah satunya produk fesyen.
Adapun produk fesyen yang diminati pengunjung saat ini yaitu busana muslim wanita dan baju koko untuk pria.
“Selain Ramadan atau Lebaran bedanya 20 persen. Dan kategori yang paling tinggi atau yang banyak dibeli oleh masyarakat di Ramadhan itu adalah pakaian, baju-baju Lebaran,” ujarnya.
Tak hanya fesyen, produk lain berupa makanan, minuman, hingga souvenir juga meningkat. Menurutnya, masyarakat cenderung membeli barang-barang tersebut untuk dijadikan parsel atau hampers Lebaran.
“Makanan atau goodies yang sifatnya untuk gifting. Jadi saling memberikan gift, kemudian juga saling mengirimkan makanan, minuman, atau kue-kue, itu yang mendominasi selain pakaian,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)