ECONOMICS

Ada Larangan Mudik, Okupansi Mal Meningkat Signifikan

Avirista M/Kontributor 02/05/2021 12:38 WIB

Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Kota Malang mulai ramai dipadati masyarakat yang berbelanja.

Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Kota Malang mulai ramai dipadati masyarakat yang berbelanja. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di Kota Malang mulai ramai dipadati masyarakat yang berbelanja. Situasi ini disebut pelaku pengelola mal menjadi angin segar menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri 2021 kali ini. 

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya Suwanto menerangkan, di tengah larangan mudik di lebaran tahun ini, diakuinya ada angin segar lantaran pemerintah mulai melonggarkan pembatasan, demi meningkatnya perekonomian. Hal ini terbukti dengan mulai naiknya jumlah okupansi sejumlah mal - mal di Malang raya. 

"Larangan mudik memang ada pengaruhnya, tapi kalau tahun ini berangsur-angsur pulih.  Tahun lalu kami benar - benar hancur, okupansi 20 - 30 persen. Kalau sekarang rata - rata di angka 60 persen," ujar Suwanto saat dihubungi, Minggu (2/5/2021). 

Suwanto menambahkan, beberapa mal di Malang Raya bahkan telah mencapai okupansi angka 80 persen. Diakuinya hal ini berdampak positif bagi siklus perekonomian. 

"Ada mal yang sudah di angka 70 - 80 persen okupansinya. Tapi memang angka itu belum bisa kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Harapannya nanti lebaran bisa 70 - 80 persen lebih. Apalagi kalau vaksinasi 100 persen kan harapannya bisa masuk seperti semula sebelum adanya pandemi," katanya.

Meski ada angin segar dengan mulai beraninya masyarakat membelanjakan uangnya dengan didukung kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan, dan menggelontorkan stimulus perekonomian, pihaknya juga mengingatkan pengelola mal - mal di Malang raya untuk tetap patuh protokol kesehatan. 

Mengingat bagaimana pun pandemi Covid-19 ini hingga detik ini masih terjadi dan bila ada kelengahan maka kesehatan bisa memburuk, yang otomatis berdampak pada perekonomian. 

"Kami secara prosedur ketat, masuk kalau nggak pakai masker, pasti diusir, dan melakukan penyemprotan disinfektan rutin ke tempat - tempat yang sering dipegang, misalnya tombol lift, pegangan eskalator. Kami juga terus mengimbau masyarakat membawa sanitizer dan menjaga kebersihan.  Itu bentuk komitmen kami melawan Covid-19 dan ini kami terus ingatkan ke yang lain juga," tukasnya.  (TIA)

SHARE