Ada Libur Lebaran, Mentan Pastikan Pengendalian PMK pada Ternak tetap Optimal
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal meski ada libur Lebaran.
IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal meski ada libur Lebaran.
Amran mengatakan pemerintah telah menggelontorkan Rp100 miliar untuk alokasi 4 juta dosis vaksin dalam upaya mengatasi wabah PMK.
"Begitu ada PMK, Rp100 miliar langsung kami geser, dan jutaan vaksin itu telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Alhamdulillah tren kasus PMK saat ini sudah melandai,” kata Mentan Amran dalam pernyataan resminya, Jumat (28/3/2025).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menyatakan untuk memastikan pengendalian tetap optimal, timnya melakukan pemantauan harian rutin melalui portal Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu (iSIKHNAS).
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas ternak di berbagai daerah menjelang Lebaran.
Adapun ternak yang baru tiba di lokasi tujuan biasanya mengalami penurunan daya tahan tubuh akibat kelelahan selama perjalanan. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terserang penyakit, termasuk PMK.
"Ternak sakit yang tidak segera ditangani dapat menulari ternak lain dan merugikan peternak. Kami mengimbau semua peternak dan pelaku usaha untuk segera menghubungi petugas kesehatan hewan setempat jika menemukan ternak yang sakit agar bisa segera ditangani," ujar Agung.
Untuk memastikan kasus PMK bisa ditekan, Kementan meningkatkan kapasitas epidemiologi petugas kesehatan hewan agar mampu melakukan deteksi dini, respons cepat, dan pengendalian PMK berbasis risiko.
"Dengan sumber daya yang terbatas, strategi ini memungkinkan daerah untuk menerapkan kebijakan yang tepat guna mengantisipasi penyebaran PMK,” kata Agung.
Kementan juga melaksanakan Bulan Vaksinasi PMK pada Januari-Maret dan akan melanjutkan vaksinasi ulangan pada Juli-September.
Hingga saat ini, capaian vaksinasi nasional yang bersumber dari APBN telah mencapai 1.078.189 dosis atau 68,10 persen dari distribusi 1.583.200 dosis.
Sementara itu, vaksinasi yang bersumber dari APBD, hibah, CSR, feedlot, dan mandiri telah mencapai 607.462 dosis, sehingga total vaksinasi secara nasional mencapai 1.688.651 dosis.
"Angka ini masih terus bergerak karena petugas terus melakukan vaksinasi dan pelaporan melalui iSIKHNAS. Kami berharap bisa mencapai minimal 70 persen," kata Agung.
(NIA DEVIYANA)