Ada Revitalisasi, 4 Halte Transjakarta Tutup Sementara Mulai 4 September
Transjakarta akan menutup sementara 4 halte mulai Minggu, 4 September 2022 karena ada revitalisasi tahap 2.
IDXChannel - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan melakukan penutupan sementara pada 4 halte. Penutupan akan dilakukan mulai, Minggu 4 September 2022.
Penutupan akan dilakukan di Halte Kuningan Barat (Koridor 9), Halte Senen Sentral (Koridor 5), Halte Gatot Subroto Lipi (Koridor 9) dan Halte SMKN 75 (Koridor 6).
Adapun penutupan sementara dilakukan karena Transjakarta akan memulai proses revitalisasi halte tahap dua. Proses pengerjaan revitalisasi tahap 2 secara keseluruhan akan dibagi dalam 4 waktu pelaksanaan.
“Untuk Minggu, 4 September besok, akan ada 4 Halte yang kami lakukan revitalisasi. Selanjutnya, akan kami lakukan proses revitalisasi secara bertahap,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan, Anang Rizkani Noor dalam keterangannya dikutip, Kamis (1/9/2022).
Anang mengimbau, bagi pelanggan yang biasa mengakses halte-halte tersebut telah disiapkan solusi agar tetap bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.
“Pelanggan tidak perlu khawatir dan silahkan menggunakan layanan Transjakarta saat beraktivitas sehari-hari,” ujar Anang.
Berikut daftar penutupan halte sementara beserta solusi yang diberikan:
1. Halte Halte Gatot Subroto Lipi
Pelanggan yang biasa menggunakan halte ini bisa menggunakan halte sebelum dan sesudahnya, yakni Halte Semanggi dan Halte Gatot Subroto Jamsostek.
2. Halte SMKN 75
Pelanggan yang biasa menggunakan halte ini bisa menggunakan halte sebelum dan sesudahnya, yakni Halte Jati Padang dan Halte Departemen Pertanian (Deptan).
3. Halte Senen Sentral
Pelanggan yang biasa menggunakan halte ini bisa menggunakan halte sebelum dan sesudahnya, yakni Halte Budi Utomo dan Halte Pal Putih menggunakan rute shuttle Atrium-Budi Utomo (3ST).
4. Halte Kuningan Barat
Pelanggan yang biasa menggunakan halte ini bisa menggunakan halte sebelum dan sesudahnya, yakni Halte Gatot Subroto Jamsostek dan Halte Tegal Parang.
Sebagai informasi, pengerjaan revitalisasi ke-4 halte tersebut termasuk dalam rencana revitalisasi 46 halte yang ditargetkan rampung hingga akhir 2020. Sebelumnya pengerjaan revitalisasi sebanyak 11 Hate tahap pertama sudah dimulai sejak 15 April lalu.
Sedangkan dari 11 halte yang sedang direvitalisasi tahap pertama telah selesai sejumlah halte yakni Kwitang, Balaikota, dan GBK.
Direktur Teknik dan Digital Transjakarta M Indrayana membeberkan anggaran revitalisasi 46 halte menelan biaya Rp600 miliar dan ditargetkan rampung dalam enam bulan. Dia mengatakan, alasan 46 halte harus direvitalisasi mulai dari pengoptimalan layanan hingga masalah usia halte yang sudah lebih dari 10 tahun.
"Pertama tadi disebut mengenai kapasitas, kita mendahulukan yang kapasitasnya sudah melebihi, itu mau tidak mau harus kita revitalisasi. Kedua masalah umur, umur kaitannya dengan keselamatan, artinya kalau umur sudah lebih dari 10 tahun, harus kita tingkatkan, kita revitalisasi," ucapnya.
"Kemudian yang terintegrasi antarmoda, jadi kita utamakan empat halte yang integrasi itu, termasuk jadi fokus kita, karena ini nanti yang akan sangat mmudahkan masyarakat melakukan perpindahan antar moda transportasi publik. Untuk tahun ini kurang lebih Rp600 miliar, 46 halte tadi. Selama 6 bulan," dia menambahkan.
Sementara itu, ke-11 halte yang dilakukan revitalisasi terlebih dahulu, yakni Halte Dukuh Atas 1, Halte Tosari, Halte Juanda, Halte Cawang Cikoko, Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, Halte Kebon Pala, Halte Kwitang, Halte Balai Kota, Halte Gelora Bung Karno (GBK) dan Halte Stasiun Jatinegara 2. (FAY)