ECONOMICS

ADB Minta Negara Berkembang di Asia Waspada Dampak Suku Bunga Tinggi

Wahyu Dwi Anggoro 12/09/2023 19:22 WIB

Pemerintah dan bank sentral negara berkembang di Asia Timur harus tetap waspada terhadap potensi risiko keuangan terkait suku bunga lebih tinggi.

ADB Minta Negara Berkembang di Asia Waspada Dampak Suku Bunga Tinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah dan bank sentral negara berkembang di Asia Timur harus tetap waspada terhadap potensi risiko keuangan terkait suku bunga lebih tinggi, demikian menurut laporan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Menurut edisi terbaru Asia Bond Monitor, melemahnya inflasi dalam beberapa bulan terakhir memungkinkan sebagian besar bank sentral di kawasan ini untuk menghentikan kenaikan suku bunga. Beberapa bahkan mulai menurunkan suku bunga demi mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Namun, tekanan dari kenaikan harga, pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang solid, dan kuatnya kinerja perekonomian Negara Paman Sam, dapat menyebabkan Federal Reserve menaikkan lagi suku bunga.

Sementara itu, perbaikan ekonomi baru-baru ini membantu menopang kondisi keuangan sebagian besar negara berkambang di Asia Timur antara 1 Juni sampai 31 Agustus. Selain China, sentimen investasi positif di pasar regional mendukung penurunan premium risiko, kenaikan pasar saham, dan aliran masuk portofolio asing ke pasar obligasi. 

Meski demikian, suku bunga di kawasan ini masih tetap tinggi. Biaya pinjaman yang lebih tinggi turut berkontribusi pada tekanan utang dan gagal bayar obligasi di sejumlah pasar Asia selama beberapa bulan terakhir.

“Sektor perbankan Asia menunjukkan ketahanannya selama gejolak perbankan di Amerika Serikat dan Eropa baru-baru ini, tetapi kami mendapati sejumlah kerentanan dan gagal bayar di antara peminjam publik maupun swasta sejak tahun lalu,” ucap  Kepala Ekonom ADB  Albert Park dalam siaran pers pada Senin (11/9/2023).

“Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat menimbulkan persoalan, terutama bagi peminjam dengan tata kelola dan neraca keuangan yang lemah," lanjutnya.

Di sisi lain, penurunan inflasi yang terjadi lebih cepat daripada perkiraan di sejumlah perekonomian maju, bersamaan dengan mendinginnya pasar tenaga kerja serta berkurangnya kekhawatiran mengenai kestabilan keuangan dan pertumbuhan, dapat mengarah pada postur moneter yang lebih longgar.

Kawasan Asia Timur yang sedang berkembang meliputi perekonomian negara-negara anggota ASEAN; China, Hong Kong, dan Korea Selatan. (WHY)

SHARE