AHY Sebut Negara Nyaris Rugi Rp11 Triliun Akibat Mafia Tanah
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, negara berpotensi rugi Rp11 triliun pada 2023 akibat ulah nakal mafia tanah.
IDXChannel - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, negara berpotensi rugi Rp11 triliun pada 2023 akibat ulah nakal mafia tanah.
AHY menjelaskan, operasi mafia tanah pada 2023 lalu sebanyak 61 target. Namun pada perjalanannya, ada 86 target yang berhasil diproses dengan potensi kerugian negara sekitar Rp11 triliun.
"Ini capaian yang luar biasa. Kerja keras yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu semua ini telah berhasil menyelamatkan negara dari potensi kerugian sebesar lebih dari Rp11 triliun," ungkapnya dalam keterangan resminya, Selasa (5/3/2024).
Menurutnya, agenda pemberantasan mafia tanah menjadi sangat penting. Sebab, mafia tanah tak hanya memberikan dampak negatif kepada masyarakat, namun juga merugikan negara.
"Jaringan mafia tanah ini dapat berdampak serius kepada perekonomian kita. Butuh keseriusan kita untuk membentuk ekosistem yang ramah untuk semua," sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas-Anti Mafia Tanah sekaligus Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan Arif Rachman mengungkapkan, strateginya mencegah dan menyelesaikan masalah tindak pidana pertanahan, yaitu strategi integrasi hexagonal.
"Konsep integrasi hexagonal ini mengedepankan koordinasi, kolaborasi, serta sinergi bersama empat pilar, seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya," jelas Arif.
Arif mengatakan, rencana target operasi untuk 2024 adalah 66 target operasi. Namun, dari data yang ada, para peserta Pra Ops saat ini telah mengantongi sebanyak 99 target operasi.
"Dari 99 target operasi ini akan kita analisis dan evaluasi kiranya berapa yang bisa dijadikan target operasi," ungkap Arif.
Sementara itu, selama lima tahun Satgas-Anti Mafia Tanah ini berdiri, tercatat operasi yang berhasil diselesaikan sudah melebihi target.
“Dari target 304 kasus, telah berhasil diselesaikan sebanyak 328 target operasi,” pungkasnya.
(YNA)