ECONOMICS

Airlangga Klaim Penurunan Covid di RI Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Suparjo Ramalan 02/04/2021 15:05 WIB

Pemerintah mengklaim penurunan kasus covid-19 di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

Airlangga Klaim Penurunan Covid di RI Lebih Baik Dibanding Negara Lain

IDXChannel - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengklaim penurunan kasus covid-19 di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Hal ini karena efektifnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi massal nasional.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, angka kesembuhan dan penurunan kasus di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan kasus dan kesembuhan global. Dengan begitu, proses pemulihan ekonomi nasional pada 2021 mulai membaik. 

"Tingkat kesembuhan dan kasus aktif (Indonesia) lebih baik dibandingkan angka global. Kemudian, terjadi tren penurunan persentase kasus aktif dan tingkat kematian, dan tren kenaikan persentase kesembuhan. Bahwa di 2021 ini, pemerintah yakin perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh dan penyebaran Covid-19 juga akan dapat ditekan," ujar Airlangga, (2/4/2021). 

Proses perbaikan ekonomi nasional sendiri didukung dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang didorong di sisi demand dan supply. Alokasi anggaran PEN di 2021 tercatat sebesar Rp699,43 triliun.

Jumlah itu meningkat dibandingkan realiasi PEN di tahun lalu yang sebesar Rp579,78 triliun. Khusus untuk dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), telah dialokasikan anggaran PEN sebesar Rp184,83 triliun.

Anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan Korporasi diberikan melalui enam stimulus, yaitu subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, insentif pajak, dan restrukturisasi kredit.

“Pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional. UMKM berkontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja (116,9 juta tenaga kerja),” katanya. 

Sebelumnya, beberapa lembaga internasional, seperti Bank Dunia, OECD, ADB dan IMF memproyeksikan pertumbuhan Indonesia berada pada kisaran 4,4 persen - 4,9 persen di 2021 dan 4,8 persen - 6,0 persen di 2022. Proyeksi ini sejalan dengan optimisme pemerintah Indonesia yang memperkirakan perekonomian nasional tumbuh pada kisaran 4,5 persen -5,3 persen di 2021. (RAMA)

SHARE