Airlangga: Ruang Fiskal Masih Cukup Hadapi Kenaikan Harga Minyak Dunia
Kenaikan harga minyak mentah akan berdampak pada pertumbuhan makro ekonomi nasional pada kuartal I-2024.
IDXChannel - Pemerintah terus memantau dan mengevaluasi fluktuasi harga minyak mentah dunia. Pasalnya, kenaikan harga minyak mentah akan berdampak pada pertumbuhan makro ekonomi nasional pada kuartal I-2024.
Pada perdagangan Senin (5/2/2024), harga minyak mentah mulai stabil, setelah penurunan tajam pekan lalu, seiring investor terus memantau perkembangan di Timur Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, harga minyak mentah dunia saat ini masih fluktuatif alias belum stabil. Karena itu, pemerintah belum menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air dalam waktu dekat.
“Pertama, ini masih bulan Januari, jadi ruangan fiskalnya masih cukup, luas, jadi tidak ada kenaikan (BBM) dalam waktu dekat, dan ke depan kita masih melihat fluktuatif harga BBM juga karena ini harga belum stabil,” ujar Airlangga saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Dia memastikan, ruang fiskal pemerintah masih cukup untuk menghadapi gejolak harga minyak mentah di pasar dunia. Bahkan, selama enam bulan atau sepanjang semester I-2024 Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih cukup kuat.
Adapun permintaan minyak dunia pada kuartal I-2024 diperkirakan akan meningkat sebesar 1,7 juta barel per hari (bph). Hal ini ikut mengerek atau menopang kenaikan harga minyak.
Terkait hal itu, Airlangga menyebut pemerintah harus melakukan evaluasi terlebih dahulu, sebelum memutuskan adanya penambahan subsidi BBM di dalam negeri. Perluasan subsidi ini diperlukan, bila otoritas tidak menaikan harga BBM bersubsidi.
“Kita lihat, kita evaluasi, enam bulannya pun anggaran masih cukup tersedia,” beber dia.
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan tidak ada kenaikan harga BBM non subsidi. Keputusan ini untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat. Menurutnya, kenaikan BBM saat ini akan membuat naiknya inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat.
"Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat,” papar Erick.
Kenaikan BBM saat ini bisa memunculkan efek ganda pada perekonomian nasional. Karena itu, PT Pertamina (Persero) diminta melakukan efisiensi dalam proses bisnisnya, sehingga bisa menghasilkan BBM dengan harga terbaik.
(DES)