Airlangga Sebut Ekonomi Era Soeharto Bisa Tumbuh hingga 8,2 Persen, Ini Faktornya
Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi di era Pemerintahan Soeharto atau Orde Baru (Orba) cukup tinggi. Bahkan angkanya bisa menembus 8 persen.
IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi di era Pemerintahan Soeharto atau Orde Baru (Orba) cukup tinggi. Bahkan angkanya bisa menembus 8 persen.
Menurut dia, salah satu faktor pendukungnya yaitu angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau biaya Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang efisien di level 4 persen.
“Nah dulu waktu zamannya Pak Harto sempat kita 8,2 persen (ekonomi) karena ICOR kita 4,” tuturnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).
Sementara itu, ICO Indonesia di era Presiden Prabowo Subianto saat ini menyentuh level 6,5. Angka tersebut masih sangat tinggi dibandingkan beberapa negara lainnya di Asia Tenggara (ASEAN).
Kondisi ini pun mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga mengatakan bila persentase investasi di tanah air ada di level 30 dengan ICOR 6,5 maka pertumbuhan ekonomi hanya bisa menyentuh 5 persen.
“Mengenai ICOR itu memang kita masih relatif tinggi di angka sedikit di atas 6. Jadi kalau investasi kita 30 dengan ICOR 6, sederhananya kan 30 dibagi 6 pertumbuhan kita 5 persen,” ujar Airlangga.
Sementara itu, Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen. Untuk mencapai target itu, Airlangga menyebut nilai koefisien capital output ratio harus ditekan ke posisi 4.
Dengan kondisi saat ini, Airlangga menilai perlunya tambahan investasi di sektor-sektor yang produktif. Misalnya, di bidang pangan dan transportasi.
“Nah apa yang membedakan ICOR itu adalah investasi itu harus nyambung dengan sektor produktif," ujar Airlangga.
"Sehingga kalau kita bangun bendungan tentu saluran tersier, sekunder, primernya tersambung sehingga produksi pangan naik. Nah itu salah satu contoh penilaian,” tambahnya.
Adapun, Incremental Capital Output Ratio dipahami sebagai perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Nilai ICOR yang baik atau efisien berada di kisaran 3-4.
(Febrina Ratna)