ECONOMICS

Aktivitas Manufaktur China Melambat Akibat Lonjakan Harga Bahan Baku

Tia Komalasari/IDXChannel 31/05/2021 13:39 WIB

Aktivitas pabrik China sedikit melambat karena lonjakan harga bahan baku.

Aktivitas pabrik China sedikit melambat karena lonjakan harga bahan baku. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Aktivitas pabrik China sedikit melambat karena lonjakan harga bahan baku. Hal itu membebani produksi perusahaan kecil yang berorientasi ekspor.

Biro Statistik nasional China telah merilis Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur menjadi 51,0 pada Mei 2021. Hal itu turun tipis dari PMI Manufaktur April 20021 di level 51,1.

Aktifitas manufaktur tersebut sebagian besar ditopang oleh perusahaan besar dan BUMN. Meskipun telah lepas dari kontraksi, namuin pejabat pemerintahan memperingatkan bahwa fondasi pemulihan belum aman di tengah masalah seperti biaya bahan baku yang lebih tinggi dan situasi pandemi di luar negeri.

"Permintaan eksternal kemungkinan akan tetap stagnan karena pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan sebagian Eropa kemungkinan akan "diimbangi dengan meningkatnya kasus Covid di ASEAN, yang  merupakan mitra dagang terbesar China," ujar kepala ekonom untuk Greater China di ING, Iris Pang, seperti dikutip dari Reuters, Senin (31/5/2021)

Beberapa kasus COVID-19 juga muncul di provinsi Guangdong China yang merupakan tempat sebagian besar pabrik elektronik berada. Hambatan juga disebabkan karena kekurangan chip semikonduktor yang terus berlanjut dan harga komoditas yang tinggi.

Harga komoditas seperti batu bara, baja, bijih besi, dan tembaga melonjak tahun ini, didorong oleh pemulihan permintaan pasca-lockdown dan berkurangnya likuiditas global.

Para pembuat kebijakan China telah berulang kali menyatakan keprihatinan tentang kenaikan harga komoditas dalam beberapa pekan terakhir. "Kami memperkirakan harga komoditas akan stabil dalam beberapa bulan mendatang," kata Louis Kuijs, kepala ekonomi Asia di Oxford Economics.

Selain melonjaknya harga bahan mentah, pabrik-pabrik China sedang berjuang dengan biaya pengiriman yang tinggi dan mata uang China yang menguat.  Beberapa perusahaan dapat memberikan biaya yang lebih tinggi kepada pelanggan di luar negeri. Sementara sebagian perusahaan kecil berhenti menerima pesanan untuk menghindari kerugian. (TIA)

SHARE