Alfamidi (MIDI) Bidik Penerimaan Tumbuh 11 Persen hingga Akhir Tahun 2023
PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11% di akhir tahun 2023.
IDXChannel - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11% di akhir tahun 2023. Dari target tersebut, pertumbuhan penjualan atas toko yang sama Alfamidi untuk kuartal IV tahun ini diproyeksikan mencapai mid-single digit.
“Lebih tinggi dibandingkan SSSG untuk kuartal III tahun 2023. Sementara SSSG Alfamidi untuk tahun 2023 diproyeksikan akan sesuai dengan target perseroan yaitu tumbuh 6%,” kata Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po dalam keterangan resminya, Rabu (20/12/2023).
Untuk pengembangan gerai, hingga November 2023, jumlah gerai Alfamidi yang dikelola perseroan bertambah 49 gerai, secara total saat ini MIDI telah mengelola sebanyak 2.220 gerai Alfamidi.
Gerai Lawson yang dikelola entitas anak perseroan bertambah 454 gerai baru, dengan 227 gerai format stand-alone dan 227 gerai format store-in-store.
Suantopo menyampaikan, dengan penambahan gerai tersebut, kontribusi gerai Lawson terhadap pendapatan konsolidasi perseroan diproyeksikan akan mencapai 6,2% hingga 6,3% sampai akhir tahun 2023. Angka itu naik dari tahun 2022 lalu yang sebesar 3,2%.
Untuk mendukung pengembangan gerai baru perseroan, lanjut Suantopo, pada November lalu perseroan telah merelokasi operasional gudang yang sebelumnya disewa oleh perseroan di Bantul, ke gudang baru milik perseroan di Boyolali.
“Kapasitas normal gudang baru yang dimiliki bisa memasok ke 300 gerai, naik dari sebelumnya 220 gerai dibandingkan dengan gudang sebelumnya,” ujar Suantopo.
Tahun 2024 mendatang, MIDI berencana menambah 200 gerai Alfamidi di tahun 2024. Tak hanya gerai Alfamidi, perseroan juga berencana menambah 250 gerai Lawson di tahun 2024.
Sebanyak 50 gerai akan dibangun dengan format stand-alone dan 200 gerai lainnya bakal dibangun dengan format store-in-store.
Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp1,4 triliun, yang di antaranya akan dialokasikan untuk pembangunan gerai Alfamidi dan Lawson.
Sumber dana belanja modal tahun depan, kata Suantopo, akan berasal dari internal kas perseroan dan hasil penerbitan saham baru melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
(SLF)