Aliran Investasi China ke RI Makin Deras, Sinyal Baik atau Buruk?
Rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi ke China memang positif karena Negeri Tirai Bambu bisa menanamkan modalnya ke dalam negeri.
IDXChannel - Rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke China memang positif karena bisa semakin mempererat hubungan bilateral dan Negeri Tirai Bambu menanamkan modalnya ke dalam negeri. Namun, hal itu juga bisa memberikan dampak negatif.
Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal mengatakan, dominasi investor di ke dalam negeri akan berdampak pada iklim investasi di Indonesia.
Bahkan, menurutnya, bisa saja negara-negara lain tidak jadi mempertimbangkan untuk berinvestasi di Indonesia karena China lebih dominan.
"Tapi kita bisa lihat bagaimana Jepang juga takut-takut untuk masuk karena China dominan, apalagi Eropa dan Amerika, itu bisa negatif," ujar Fithra dalam Maket Review IDXChannel, Kamis (19/10/2023).
Menurutnya, investasi China memang mempunyai dampak yang instan atau lebih cepat direalisasikan ketimbang banyak negara lain yang punya pertimbangan lebih mendalam sebelum melakukan investasi. Tapi, dikatakan Fithra, pemerintah juga harus bisa memberikan porsi yang sama dengan negara-negara lainnya.
"Kalau kita cuma memiliki china dan terlalu dominan Chinanya, hasil evaluasi kami bahwa, memang kita mendapat semacam penggugah ekonomi di jangka pendek, tapi belum tentu jangka menengah dan panjang," lanjutnya.
Lebih jauh, Fithra menjelaskan, kemudahan investasi yang masuk dari China itu tidak lepas dari hubungan diplomasi yang erat. Namun, pemerintah dinilai harus melebarkan portofolio investasinya ke negara lain, memberikan pelayanan yang sama.
Hal itu bertujuan agar komposisi investasi di Indonesia berimbang.
"Makanya keseimbangan yang kita harapkan ke depan adalah untuk melebarkan portofolio investasi, karena kalau hanya China sendirian itu akan negatif, tapi kalau sama-sama itu akan menjadi lebih komprehensif, untuk Indonesia akan lebih positif," pungkasnya.
Belum lama, hasil kunjungan Jokowi ke China membawa oleh-oleh kesepakatan kerjasama investasi sebesar USD12,6 miliar atau setara Rp197,9 triliun. Investasi tersebut akan digelontorkan untuk sejumlah Proyek Strategi Nasional (PSN) di Tanah Air.
(YNA)