ECONOMICS

Alperklinas Apresiasi Kinerja PLN Pulihkan Listrik Pascabencana di Sumatera

Dhera Arizona Pratiwi 15/12/2025 14:02 WIB

Kinerja PT PLN (Persero) dalam menangani gangguan sistem kelistrikan di wilayah terdampak bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar mendapatkan sorotan.

Alperklinas Apresiasi Kinerja PLN Pulihkan Listrik Pascabencana di Sumatera. (Foto PLN)

IDXChannel - Kinerja PT PLN (Persero) dalam menangani gangguan sistem kelistrikan di wilayah terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, mendapatkan sorotan.

Ketua Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (Alperklinas) Tohom Purba menilai langkah cepat PLN di lapangan sangat membantu masyarakat di tengah situasi darurat. Sehingga, kinerja BUMN kelistrikan itu layak diapresiasi.

“Di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan infrastruktur, PLN bergerak cepat dengan menembus medan ekstrem serta melakukan perbaikan jaringan kelistrikan di wilayah terdampak bencana,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

Menurutnya, kehadiran PLN di lokasi bencana memberikan dampak signifikan, terutama dalam memastikan pasokan listrik tetap tersedia selama masa tanggap darurat.

Hingga saat ini, kata dia, PLN terus bekerja ekstra untuk mempercepat normalisasi jaringan, mengevakuasi instalasi kelistrikan yang terdampak, serta menyediakan genset di area-area kritis.

Terkait proses sinkronisasi sistem kelistrikan di Aceh yang masih memerlukan waktu, dia mengimbau masyarakat untuk bersabar dan terus memberikan dukungan hingga pemulihan dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Ini tentu bukan pekerjaan mudah, mengingat besarnya infrastruktur kelistrikan yang rusak serta beratnya medan yang dihadapi,” kata dia.

Lebih lanjut, Tohom menilai upaya PLN mencerminkan komitmen kuat dalam menjalankan fungsi pelayanan publik, khususnya di tengah situasi darurat kebencanaan.

“Kesigapan dan ketanggapan dalam menjaga suplai listrik merupakan wujud tanggung jawab negara dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi,” katanya.

Selain pemulihan layanan kelistrikan, bantuan kemanusiaan yang disalurkan PLN juga dinilai Alperklinas mampu meringankan beban masyarakat terdampak, terutama warga yang kehilangan tempat tinggal serta terdampak secara ekonomi dan sosial.

“Kami berharap koordinasi lintas lembaga terus diperkuat agar proses penanganan dan normalisasi sistem kelistrikan dapat berjalan lebih cepat, efektif, dan merata di seluruh wilayah terdampak,” ujar Tohom.

Sebagai informasi, Tim Siaga Bencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil memulihkan pasokan listrik untuk 776.875 dari 970.954 pelanggan yang terdampak. Selain itu, Kementerian ESDM juga menyalurkan bantuan teknis seperti genset dan panel surya ke sejumlah wilayah yang terisolir.

Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi menyatakan, fokus utama pemerintah bersama PT PLN (persero) saat ini adalah percepatan pemulihan di wilayah yang mengalami kerusakan terparah.

Berdasarkan data di lapangan menunjukkan 5.938 desa telah kembali berlistrik, namun masih ada 562 desa yang belum tersambung. Kabupaten dengan jumlah desa terdampak terbesar antara lain Aceh Tengah (151 desa), Bener Meriah (141 desa), dan Aceh Tamiang (99 desa).

Menurut Rudy, perbaikan jaringan menghadapi tantangan teknis serius, terutama pada menara transmisi utama Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sigli-Bireuen. "Meski menara darurat (Emergency Repair System) sudah didirikan menggantikan Tower 340 yang roboh, proses penarikan kabel konduktor terhambat oleh genangan lumpur pekat," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (14/12/2025).

(Dhera Arizona)

SHARE