ECONOMICS

Amran: Program SPHP Beras Akan Terus Berjalan, Tidak Boleh Berhenti

Tangguh Yudha 04/11/2025 11:15 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras akan terus berjalan.

Amran: Program SPHP Beras Akan Terus Berjalan, Tidak Boleh Berhenti. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras akan terus berjalan.

Menurut Kepala Bapanas sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, hal ini diperlukan untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan beras di seluruh Indonesia.

Amran juga menyebut SPHP akan dijalankan secara terukur, adaptif, dan mempertimbangkan kondisi tiap daerah, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat di seluruh lapisan.

Dia juga menekankan pentingnya program SPHP beras agar bisa tepat sasaran dan tepat waktu.

“SPHP akan terus berjalan, tidak boleh berhenti. Sepanjang tahun kami jalankan dengan cermat dan terukur. Kami sesuaikan pola distribusinya dengan kondisi lapangan agar tepat sasaran dan tepat waktu,” ujarnya dalam keterangan pers di Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Mekanisasi Pertanian Serpong, Tangerang, Banten, dikutip pada Selasa (4/11/2025).

Menurutnya, distribusi beras SPHP akan difokuskan secara dinamis sesuai siklus produksi di lapangan. Ketika daerah produsen tengah memasuki musim panen raya, pasokan SPHP akan diarahkan ke wilayah nonprodusen seperti daerah pegunungan atau perkotaan yang memiliki keterbatasan pasokan lokal.

“Strateginya, kalau nanti musim panen, puncak di bulan Maret, April, dan Mei, itu SPHP disalurkan di daerah-daerah yang bukan daerah produsen padi. Tujuannya agar harga stabil merata dan masyarakat tidak terbebani, sekaligus menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh,” katanya.

Pendekatan tersebut, kata Amran, juga diperkuat dengan sistem pemantauan harga harian yang dilakukan Bapanas bersama stakeholder terkait. Melalui kolaborasi lintas lembaga, pergerakan harga dan ketersediaan beras dapat dipantau, sehingga keputusan penyaluran SPHP lebih akurat dan cepat.

Selain menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen, program SPHP juga berfungsi sebagai bantalan bagi petani saat panen raya agar harga gabah tetap menguntungkan. Dengan pengaturan distribusi berdasarkan musim tanam dan panen, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan harga di hulu dan hilir.

“Kita harus jaga dua sisi, petani tetap sejahtera, konsumen tetap bisa membeli beras dengan harga wajar. Itulah fungsi SPHP sebagai instrumen stabilisasi nasional,” ujar Amran.

Lebih lanjut, Amran menegaskan, keberhasilan SPHP tidak lepas dari dukungan kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang berorientasi pada swasembada pangan nasional.

Dia menyebut, produksi beras nasional tahun 2025 meningkat signifikan sebesar 13,54 persen menjadi 34,77 juta ton, sementara stok beras nasional mencapai 3,8 juta ton.

“Kita punya cadangan kuat, produksi meningkat, dan SPHP yang aktif di lapangan,” katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE