ECONOMICS

Amran Yakin Capai Swasembada Beras dalam 3 Tahun, Begini Strateginya

Iqbal Dwi Purnama 28/07/2024 18:45 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yakin dapat mencapai swasembada beras dalam waktu tiga tahun ke depan.

Amran Yakin Capai Swasembada Beras dalam 3 Tahun, Begini Strateginya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yakin dapat mencapai swasembada beras dalam waktu tiga tahun ke depan. 

Hal ini dilakukan dengan perluasan areal tanam (PAT) dan pompanisasi untuk mendistribusikan air mengantisipasi ancaman kekeringan akibat gelombang panas.

"InsyaAllah tidak lebih dari 3 tahun kita akan swasembada kembali," ujar Mentan saat menghadiri kegiatan festival pangan nusantara Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Mentan mengatakan, persiapan yang dilakukan meliputi penambahan alokasi pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton tahun ini. Kemudian pembagian benih gratis, penggunaan alsintan serta pemasangan solusi cepat pompanisasi sebagai bagian dari antisipasi kekeringan panjang.

"Oleh sebab itu kita melakukan pompanisasi ini pertama dalam sejarah pompa yang termanfaatkan sebanyak 20.559 unit per hari dan realisasinya sebesar 582.528 hektar," tutur dia.

Menurut Mentan, semua upaya tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan sehingga berdasarkan prognosa BPS maupun Bapanas dalam panen dua bulan kedepan Indonesia akan memiliki surplus sebesar 700 ribu ton beras. Dengan begitu, kekurangan pangan yang dipenuhi dari impor bisa ditekan melalui produksi dalam negeri.

"Dan ini kerja keras kita semua karena sukses itu tidak pernah berdiri sendiri. Bukan hanya kementan saja, tetapi, wartawan, bulog dan bapanas juga bagian dari kesuksesan pemerintah di sektor pangan," katanya.

Mentan menambahkan, sebaran pompa telah mengairi 500 ribu hektare sawah baik yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun luar pulau jawa lainya. Dia berharap, penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah.

"Bayangkan kalau 500 ribu hektare kita pompa dikali 5 ton saja gak usah 10 ton, itu hasilnya bisa 5 juta ton dan itu bisa mengurangi impor. Jadi sudah kelihatan efektifitasnya selama pompa kita jalankan produksi meningkat," ujar dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE