Analis Soroti Aliran Modal Danantara Rp20 Triliun ke Proyek Peternakan Ayam MBG
Danantara berencana mendanai proyek peternakan ayam nasional senilai Rp20 triliun sebagai dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG).
IDXChannel - BPI Danantara berencana mendanai proyek peternakan ayam nasional senilai Rp20 triliun sebagai dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG).
Dalam laporannya, BRI Danareksa Sekuritas menilai masuknya Danantara dengan komitmen investasi jumbo berpotensi mengubah dinamika industri unggas nasional.
Langkah itu disebut dapat berdampak terhadap para integrator besar industri peternakan yang sudah mapan.
Equity Research Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Wilastita Muthia Sofi menyoroti dampak investasi Danantara terhadap industri unggas bergantung pada model bisnis yang dijalankan.
Apabila Danantara hanya fokus pada kegiatan hilir atau peternakan komersial, ujarnya, maka dampaknya terhadap keseimbangan pasokan dan permintaan akan terbatas.
"Meski dapat menekan margin peternak komersial yang sudah ada," katanya dalam Sector Update BRI Danareksa Sekuritas, dikutip Rabu (12/11/2025).
Namun jika Danantara berambisi menjadi pemain yang terintegrasi penuh, maka potensi menjadi pesaing bagi integrator besar terbuka lebar.
Meski begitu, analis menilai bahwa implementasi proyek ini tidak akan memberikan dampak langsung dalam waktu dekat.
"Diperlukan waktu sekitar dua tahun dan eksekusi yang kuat untuk menyalurkan dana sebesar itu secara efektif," tutur dia.
Sebagai pembanding, tiga emiten utama sektor unggas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN), secara keseluruhan hanya mengeluarkan belanja modal sekitar Rp19,6 triliun dalam lima tahun terakhir (2020-2024). Nilai ini lebih kecil dari investasi tunggal yang direncanakan Danantara.
Dalam riset yang sama, BRI Danareksa juga menyinggung perbandingan dengan inisiatif PT Berdikari, salah satu perusahaan pelat merah yang sebelumnya ditugaskan pemerintah menjadi integrator pangan dan peternakan.
Saat ini, Berdikari menjadi salah satu integrator utama pemerintah di sektor pangan dan peternakan. Hingga tahun fiskal 2024, Berdikari mengoperasikan aset senilai Rp1,5 triliun, termasuk dua peternakan GPS dan tiga peternakan PS.
Sedianya BPI Danantara berencana mendanai proyek peternakan ayam terintegrasi senilai Rp20 triliun bersama Kementerian Pertanian mulai Januari 2026.
Proyek ini ditujukan untuk mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Rencana ini bakal dilakukan dengan Kementerian Pertanian, mulai Januari 2026. Proyek ini akan berfokus pada daerah dengan kekurangan pasokan ayam dan telur.
Program MBG akan membutuhkan sekitar 700 ribu ton telur dan 1,1 juta ton daging ayam.
"Jumlah ini setara tiga kali lipat dari proyeksi permintaan tahun fiskal 2026 sebesar 365 juta kilogram daging ayam, dengan asumsi program MBG sudah berjalan penuh sejak awal tahun," kata dia.
(DESI ANGRIANI)