Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Habis Buat Studi Banding, Waketum MUI: Miris
Waketum MUI menyayangkan anggaran kemiskinan Rp500 triliun hanya habis dipakai untuk studi banding dan rapat di hotel.
IDXChannel - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar abbas menyayangkan anggaran penanganan kemiskinan yang tersebar di kementerian atau lembaga, yang jumlahnya hampir Rp500 triliun hanya habis dipakai untuk studi banding dan rapat di hotel.
Dia mengaku miris, sebab penggunaannya dinilai tak sesuai dengan prioritas Presiden yang ingin menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
"Ini betul-betul membuat hati kita menjadi miris (karena) penggunannya tidak inline dengan target prioritas Presiden yang ingin menurunkan angka tingkat kemiskinan di negeri ini secara signifikan. Jadi kurang terkait langsung dengan usaha pengentasan kemiskinan itu sendiri," ujar Anwar dalam keterangan resminya, Senin (30/1/2023).
Padahal kalau pengusaha mikro dan kecil, kata Anwar diberikan modal sebesar Rp100 juta per orang. Maka, diperkirakan, akan dapat mempekerjakan sekitar lima orang miskin.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sekitar 25 juta orang miskin juga dapat masuk ke dalam lapangan kerja, jika pemerintah mempunyai uang senilai Rp500 triliun untuk pengentasan kemiskinan.
"Sehingga jika saat ini jumlah orang miskin ada 26,36 juta jiwa menurut BPS, maka berarti dalam rentang waktu 1 atau 2 tahun, pemerintah tentu sudah akan bisa mengentaskan kemiskinan di negeri ini," ujar Anwar
Dengan demikian, dia meminta kepada pemerintah untuk membentuk badan khusus yang menangani masalah pengentasan kemiskinan. Hal ini guna mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan dana ke depan.
"Untuk itu ke depan bagi mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan dana tersebut sebaiknya pemerintah membentuk sebuah badan khusus untuk menangani masalah pengentasan kemiskinan ini yang benar-benar bisa bekerja secara terintegrasi dan profesional," katanya.
Menurut Anwar, badan khusus itu dibentuk agar usaha mulia pemerintah tersebut tidak lagi mengawang-awang. Serta uang triliunan itu tak lagi dijadikan tambang emas untuk dikorup dan disalahgunakan oleh sebagian ASN, tapi betul-betul bisa terlaksana dengan baik.
"Sehingga keinginan kita untuk terentaskannya kemiskinan dan terciptanya kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat akan bisa cepat tercapai sesuai dengan yang kita harapkan. Semoga," pungkas Anwar.
(FAY)