ECONOMICS

Angka Kematian Akibat Covid di Malang Disorot, Ini Penjelasan Wali Kota

Avirista M/Kontributor 03/08/2021 15:11 WIB

Tingginya angka kematian akibat covid-19 menjadi perhatian pemerintah pusat.

Angka Kematian Akibat Covid di Malang Disorot, Ini Penjelasan Wali Kota (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Tingginya angka kematian akibat covid-19 menjadi perhatian pemerintah pusat. Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan hal ini akibat terbatasnya kapasitas rumah sakit di daerahnya.

Sutiaji menyebut, bila angka kematian ini karena berkaitan terbatasnya bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit – rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang raya. Hal ini diperparah dengan banyaknya BOR Covid-19 dari 11 rumah sakit rujukan Covid-19, justru diklaim banyak diisi warga luar Malang raya. 

Hal ini yang disebut Sutiaji membuat warga Kota Malang yang dalam kondisi kritis terpapar Covid-19 tak bisa masuk ke instalasi kesehatan, akibat penuhnya kapasitas bed perawatan.

“BOR itu di Kota Malang sesungguhnya BOR kita kalau untuk warga Kota Malang, kita masih di bawah 50 (persen). Jumlah BOR kita 1.007 (bed), warga kota Malang yang di rumah sakit jumlahnya 300, berarti di bawah angka 50 (persen),” kata Sutiaji saat ditemui awak media di Balai Kota Malang pada Selasa siang (3/8/2021).

Hal ini dibuktikannya saat mendampingi Gubernur Jawa Timur mengecek RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. Tiga sampel pasien Covid-19 yang disapa justru berdomisili di Situbondo, Kota Kediri, dan Pare. Maka ia membandingkan dengan rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya dan Semarang, serta kota – kota besar lainnya, dengan rumah sakit rujukan dan rumah sakit lapangan Covid-19 yang lebih banyak.

“Di Surabaya BOR-nya luar biasa, di sana rumah sakit rujukan provinsinya banyak, rumah sakit lapangannya banyak, sehingga tidak bisa kita menyamakan hal ini dengan kota besar, seperti Semarang dan Surabaya. Di kita rumah sakit sebetulnya domisili atau kedudukannya di Kota Malang, akan tetapi pasiennya banyak yang dari lain,” tandasnya.

Sebagai informasi, di tiga daerah di Malang raya yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Malang selama tiga hari berturut-turut sejak 31 Juli 2021 hingga Senin malam terdapat tambahan 789 pasien positif COVID-19. 

Sementara total hingga Selasa pagi 3 Agustus 2021 terdapat 23.834 kasus positif COVID-19, rinciannya ada 6.461 pasien COVID-19 dirawat, 15.931 pasien sembuh, dan 1.442 pasien meninggal dunia. (RAMA)

SHARE