Angka Kemiskinan Jambi Naik ke 7,7 Persen Dipicu Kenaikan BBM
Angka kemiskinan di Provinsi Jambi naik menjadi 7,7 persen dari sebelumnya 7,62% dipicu oleh kenaikan harga BBM.
IDXChannel - Gubernur Jambi Al Haris menyebut angka kemiskinan di Provinsi Jambi naik menjadi 7,7 persen dari sebelumnya 7,62%. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga BBM yang berdampak terhadap daya beli masyarakat.
"Saat ini, perkembangan kondisi angka kemiskinan di Provinsi Jambi mengalami kenaikan dari 7,62 persen menjadi 7,7 persen," ungkapnya, Rabu (5/4/2023).
Namun begitu, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 5,09 persen menjadi 4,59 persen.
“Disini kita melihat bahwa angka kemiskinan di Jambi mengalami kenaikan yang disebabkan adanya kenaikan BBM sehingga daya beli masyarakat menurun dan mengakibatkan angka kemiskinan naik. Tentu ini tugas kita bersama untuk mengintervensi itu semua,” tutur Al Haris.
Dalam rangka memberikan perlindungan jaminan sosial ketanagakerjaan bagi masyarakat miskin ekstrem, Pemerintah Provinsi Jambi telah mengikutsertakan masyarakat miskin ekstrem dari seluruh desa Provinsi Jambi dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan sebanyak 76.016 peserta dari seluruh masyarakat Provinsi Jambi.
"Dengan menggunakan anggaran APBD bersifat khusus tahun 2022 untuk melindungi masayarakat dari resiko kecelakaan kerja dan kematian. Program Ini merupakan pelaksanaan program DUMISAKE," tukasnya.
Gubernur menuturkan, rencana dan tindaklanjut inovasi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Provinsi Jambi sebagai tindak lanjut INPRES Nomor 02 Tahun 2021 dan INPRES Nomor 04 Tahun 2022.
Di antaranya, Perlindungan Berkelanjutan Bagi Masyarakat Miskin Ekstrem Dalam Program Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK), Regulasi Perlindungan Bagi Pekerja Rentan Masyarakat Desa dan Kelurahan.
Berikutnya, Regulasi Perlindungan Bagi Pekerja Angkutan/Sopir Sektor Minerba dan Regulasi Perlindungan Bagi Penerima Bantuan Modal Kerja Bagi UMKM/ Industri Rumah Tangga/Start Up/Milenial.
Menurutnya, Provinsi Jambi merupakan provinsi yang sudah memperhatikan para pekerja rentan dan miskin ekstrem dengan jaminan kesehatan kepada mereka.
“Saat ini kita telah melakukan intervensi terhadap angka kemiskinan di Provinsi Jambi melalui Program Jaminan Kesehatan, Beasiswa Pendidikan, Bantuan usaha mak-mak dan bantuan usaha kreatif milenial. Saya berharap dengan program yang ada sekarang ini bisa memutus rantai kemiskinan di Provinsi Jambi,” tandas Al Haris.
(DES)