Angkasa Pura I Bidik Pendapatan Rp4,8 Triliun di 2022
PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I membidik pendapatan tahun ini sebesar Rp4,882 triliun.
IDXChannel - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I membidik pendapatan tahun ini sebesar Rp4,882 triliun. Jumlah itu meningkat 44 persen dibandingkan pada 2021 sebesar Rp3,379 triliun (unaudited).
Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menjelaskan target tersebut meliputi pendapatan aeronautika mencapai Rp2,089 triliun atau tumbuh hingga 51 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp1,380 triliun (unaudited).
Lalu, pendapatan non aeronautika mencapai Rp2,577 triliun atau meningkat 39 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp1,851 triliun. Kemudian, pendapatan lainnya dan keuangan mencapai Rp 216 miliar atau meningkat 46 persen dibandingkan tahun lalu yakni sebesar Rp 148 miliar.
Target pendapatan perusahaan sejalan dengan penetapan strategi rebuilding the foundation and expanding business portfolio. Dimana, manajemen bisa menggerakan kinerja perusahaan secara maksimal.
Faik menyebut upaya rebuilding the foundation dilakukan melalui penguatan peran perusahaan dalam ekosistem pariwisata dan mendorong upaya pemulihan terintegrasi, serta meminimalkan dampak krisis Covid-19 bagi perusahaan.
Sedangkan upaya expanding business portfolio dilakukan melalui pemanfaatan peluang lintas entitas untuk mengekspansi ke segmen dan pasar baru di luar bisnis inti perusahaan.
“Di usia ke-58 tahun ini, kami memiliki tagline rebound to win, dimana ini mewakili harapan dan semangat kami untuk dapat kembali meraih kinerja yang optimal dan lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Faik, Minggu (20/2/2022).
Setidaknya ada 23 inisiatif strategis perusahaan dengan fokus utama pada business model innovation dan kepemimpinan teknologi agar dapat bertahan di masa pandemi. Faik juga mencatat ada 2 program strategis yang signifikan dijalankan perusahaan di tahun 2022 yaitu business turnaround dan financial restructuring.
Dalam program business turnaround, perusahaan akan menjalankan kebijakan strategis dengan mengoptimalkan upaya revenue enhancement dan cost leadership untuk mendukung ketahanan dan mendorong penyehatan keuangan perusahaan.
Selain itu perusahaan juga akan mengoptimalkan peran dalam ekosistem konektivitas udara dan bisnis manajemen destinasi untuk mendukung pemulihan ekonomi serta mengkaji kelayakan dan implementasi penerapan operational excellence dengan new normal protocol.
Untuk program financial restructuring, perusahaan akan melakukan upaya-upaya untuk menjaga ketahanan finansial, serta melakukan revitalisasi bisnis anak perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan kontribusi optimal bagi pertumbuhan bisnis perusahaan.
“Kami berharap program dan inisiatif strategis yang telah kami tetapkan dalam RKAP tahun 2022 ini dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara berkelanjutan dan mendukung semangat pembangunan yang tertera pada rencana strategis Kementerian BUMN dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) selaku BUMN Holding Aviasi dan Pariwisata,” kata Faik. (TIA)