Antisipasi Penumpukan Penumpang, MTI Dorong Pemerintah Prioritaskan Bus AKAP di Mudik Lebaran 2024
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong agar pemerintah ataupun pemangku kebijakan untuk memprioritaskan kembalinya bus-bus AKAP.
IDXChannel - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong agar pemerintah ataupun pemangku kebijakan untuk memprioritaskan kembalinya bus-bus AKAP ke titik pemberangkatan di terminal-terminal saat terjadi arus mudik. Sehingga, tak terjadi penumpukan penumpang di terminal-terminal karena keterlambatan kembalinya bus AKAP.
"Pola lalu lintas tadi kan salah satu yang dilaksanakan contra flow, tapi contra flow ini belum begitu efektif. Karena tahun lalu itu kan masih banyak AKAP yang terlambat masuk ke terminal, terminal itu numpuk yang pada akhirnya keos," ujar Sekretaris Jenderal MTI Haris Muhammadun pada wartawan, Senin (1/4/2024).
Menurutnya, kebijakan memberlakukan sistem menejemen arus lalu lintas saat arus mudik-arus balik Lebaran 2024 untuk tetap memperhatikan bus-bus AKAP. Bus-bus AKAP yang hendak kembali ke titik pemberangkatan atau penjemputan penumpang di terminal-terminal harus jadi prioritas untuk lewat saat diberlakukannya menejemen pola lalu lintas.
"MTI mendorong dengan sangat, sebetulnya kita lebih senang kalau itu contra flow dilakukannya khusus untuk AKAP. Jadi yang ke arah Timur kalau arus mudik, itu AKAP nya yang ke arah Barat Bus AKAP sehingga Bus AKAP ini tak terlambat nih masuk ke Terminal," tuturnya.
"Nah sekarang kan one way, kan diambil semua sehingga yang terjadi Bus AKAP ini ada di jalan-jalan nontol, yang terjadi akhirnya terlambat masuk Jakarta sehingga ini dikeluhkan oleh masyarakat kita yang menggunakan itu. Mestinya kan masyarakat yang mendapatkan prioritas kan angkutan umum," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum MTI, Tory Damantoro berharap, agar pemangku kebijakan untuk lebih bijak dalam melakukan menejemen pola lalu lintas arus mudik-arus balik Lebaran 2024. Harus ada ruang, khususnya di jalan tol bagi bus untuk bisa kembali ke titik pemberangkatan ataupun penjemputan penumpang di terminal.
"Beberapa menejemen lalu lintas, seperti satu arah, pembatasan ganjil genap, pemberhentian contra flow ini sudah banyak diperbaiki. Namun, MTI mengingatkan, pertama tetap harus ada disediakan arus balik (ruang), jangan sampai penggunaan jalan tol keseluruhan untuk satu arah dalam dua sisi menyebabkan hambatan arus balik, utamanya bus yang akan mengambil penumpang dari awal perjalanan pada tujuan perjalanan lebaran," katanya.
"Jangan sampai terjadi lagi ada hambatan tuk bus awal yang sudah membantu perjalanan lalu lintas di awal masa lebaran kembali ke pusat awal perjalanan, seperti Jakarta, Surabaya, dan kota besar lainnya," paparnya.
(SLF)