Antisipasi Permintaan, Stok BBM di SPBU Bakal Ditambah 10 Persen
Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan, stok BBM di SPBU mencukupi selama bulan Ramadan dan menjelang lebaran.
IDXChannel - Menteri ESDM Arifin Tasrif beserta rombongannya melakukan peninjauan di sejumlah SPBU di Samarinda, Kalimantan Timur. Arifin memastikan, stok BBM di SPBU tersebut mencukupi selama bulan Ramadan dan menjelang lebaran.
"Kita mengantisipasi permintaan yang meningkat karena kegiatan ekonomi yang juga meningkat. Insya Allah untuk bulan Ramadan dan Idulfitri juga cukup. Bahkan kalau diperlukan ditambah 10%," kata Arifin, dikutip Jumat (8/4/2022).
Arifin menyoroti pasokan dan konsumsi BBM bersubsidi jenis solar harus diperuntukkan secara tepat sasaran.
"Kami prioritaskan kendaraan-kendaraan yang memang mendapatkan solar subsidi bisa dipenuhi. Seharusnya mereka yang tidak berhak mendapatkan solar subsidi tidak menikmatinya biar tepat sasaran," imbaunya.
Arifin memahami peralihan konsumsi masyarakat ke BBM bersubsidi akibat adanya disparitas harga yang tinggi dengan BBM non-subsidi. Ia pun membandingkan harga produk BBM dari Pertamina.
"Bandingkan saja Pertamina Dex (non-subsidi) dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya sekitar Rp 8.000 per liter. Cukup jauh bedanya. Akibatnya masyarakat yang seharusnya dapat (BBM subsidi) malah tidak kebagian," jelasnya.
Salah satu faktor, sambung Arifin, yang membentuk adanya disparitas harga adalah gangguan suplai minyak global akibat konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina sehingga harga minyak dunia melambung tinggi.
"Minyak-minyak Rusia diembargo tidak boleh keluar akibatnya terjadi ketidakseimbangan suplai sehingga harga minyak dunia tinggi dan susah didapat," urai Arifin.
Menurut Arifin, harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. "(Harga BBM) Negara ASEAN, tinggi-tinggi, bisa dua sampai 3 kali lipat," tegas Arifin.
(NDA)