Antrean di SPBU Sukabumi Sering Mengular, Pertamina: Karena Isu Kelangkaan Pertalite
Pertamiana tegaskan tak ada pengurangan jatah penjualan Pertalite dari Pertamina untuk semua SPBU yang ada di Sukabumi
IDXChannel - Beberapa akhir ini, banyak dijumpai antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sukabumi.
Bahkan, pemandangan ini dinilai wajar oleh Pertamina sebab setiap Ramadan hingga setelah lebaran permintaan BBM jenis Pertalite akan meningkat 15 persen dan Bio Solar akan menurun.
Ditambah lagi adanya punic buying masyarakat yang terkena isu adanya kelangkaan Pertalite.
Sales Branch Manager I Pertamina Sukabumi, Andi Arifin menegaskan tidak ada pengurangan jatah penjualan Pertalite dari Pertamina untuk semua SPBU yang ada di Sukabumi, jika ada antrian panjang terjadi kemungkinan besar terjadi hanya pada teknis pengirimannya saja.
"Isu terkait pengurangan jatah (Pertalite) itu nggak ada sebenarnya, mungkin ada kendala teknis saja. Tadinya SPBU minta 16 ribu namun pagi ini baru dikirim 8 ribu, namun nanti sorenya akan dikirim 8 ribu lagi. Jadi bukan pembatasan, mekanisme distribusi saja," ujar Andi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (6/4/2022).
Lebih lanjut Andi mengatakan bahwa Pertamina tidak bisa membatasi pembelian Pertalite, karena BBM tersebut masuk kategori JBKB (Jenis BBM Khusus Penugasan) yang dimana Pertamina hanya sebatas penugasan sebagai penyalurannya. Dan untuk pengawasan penyalurannya sekarang lebih ditingkatkan lagi.
"Normalnya konsumsi masyarakat Sukabumi untuk Pertalite Rp500-550 ribu liter sehari. Kita udah set angkanya dilebihkan menjadi 650 ribu ribu liter per hari.
Normalnya Rp550 ribu liter pertalite sehari, jadi tidak ada kelangkaan Pertalite sebetulnya, solar pun sama untuk normalnya di angka Rp160 an ribu liter, kami sekarang naikin jadi Rp200 ribu liter," ujar Andi menambahkan.
Menurut Andi, seharusnya secara volume cukup, namun di lapangan masih terjadi kendala-kendala seperti antrian panjang dan tidak tersedianya Pertalite di beberapa SPBU dimungkinkan karena ada panic buying dari masyarakat yang termakan isu adanya kelangkaan, pembatasan dan penimbunan Pertalite.
"Jadi masyarakat tidak perlu panik adanya kenaikan harga Pertalite, untuk menaikkan harga Pertalite diskusinya panjang dengan pemerintah, apalagi sekarang sudah menjadi bahan bakar penugasan (JBKB) memang domainnya ada di pemerintahan dan Pertamina hanya sebatas usulan-usulan saja," pungkas Andi.
(SAN)