Apa Alasan Trump Tolak Tawaran Tarif 0 Persen dari Vietnam? Ini penjelasannya
Amerika Serikat (AS) menyatakan tawaran pemangkasan tarif impor hingga nol persen untuk produknya tidak cukup.
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) menyatakan tawaran pemangkasan tarif impor hingga nol persen untuk produknya tidak cukup untuk mencabut bea masuk 46 persen yang dikenakan Washington terhadap impor Vietnam.
Menurut Penasihat Perdagangan AS Peter Navarro, Vietnam juga harus mengurangi besar-besaran surplus perdagangannya dengan Negeri Paman Sam tersebut.
"Ini bukan negosiasi, ini keadaan darurat nasional yang disebabkan oleh defisit perdagangan yang tidak terkendali akibat kecurangan," kata Penasihat Perdagangan AS Peter Navarro, dilansir dari Newsweek pada Rabu (9/5/2024).
Pada 2 April, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif untuk sekitar 180 negara. Mitra yang menikmati surplus perdagangan besar, seperti China, Vietnam, dan Uni Eropa (UE), dikenai tarif tinggi.
Di sisi lain, negara yang mencatat surplus perdagangan kecil atau bahkan defisit perdagangan hanya menghadapi tarif 10 persen. Kelompok ini mencakup negara seperti Singapura dan Australia.
Alhasil, Vietnam baru-baru ini menyatakan akan lebih banyak mengimpor produk AS, termasuk persenjataan dan pesawat.
Janji serupa juga dibuat negara lainnya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji menghapus surplus perdagangan negaranya dengan AS saat menemui Trump di Gedung Putih.
Pemerintah AS juga menyoroti hambatan non-tarif yang dihadapi produknya di negara lain, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN), devaluasi mata uang, dan peraturan yang diskriminarif. Gedung Putih juga mendesak hal-hal tersebut untuk dihapus. (Wahyu Dwi Anggoro)