ECONOMICS

Apa Itu Stimulus? Pengertian, Jenis, dan Dampaknya pada Ekonomi

Shifa Nurhaliza Putri 25/11/2024 12:39 WIB

Apa itu stimulus? Stimulus adalah langkah atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau bank sentral untuk mendorong aktivitas ekonomi.

Apa Itu Stimulus? Pengertian, Jenis, dan Dampaknya pada Ekonomi. (Foto: Apa Itu Stimulus?)

IDXChannel – Apa itu stimulus? Stimulus adalah langkah atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau bank sentral untuk mendorong aktivitas ekonomi, terutama saat perekonomian sedang mengalami perlambatan atau resesi. 

Tujuan utama dari stimulus adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan konsumsi, investasi, dan lapangan kerja. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu stimulus, jenis-jenisnya, serta dampaknya terhadap perekonomian.

Pengertian Stimulus Ekonomi

Secara sederhana, stimulus ekonomi adalah serangkaian kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi masalah ekonomi, seperti rendahnya permintaan agregat, tingkat pengangguran yang tinggi, atau stagnasi ekonomi. Stimulus bisa berupa kebijakan fiskal (dari pemerintah) atau kebijakan moneter (dari bank sentral).

Stimulus bertujuan untuk mendorong sektor-sektor tertentu agar lebih aktif, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Langkah-langkah stimulus ini biasanya diambil dalam situasi krisis ekonomi atau ketika indikator ekonomi menunjukkan tanda-tanda resesi.

Jenis-Jenis Stimulus Ekonomi

Ada dua jenis utama stimulus yang biasa diterapkan dalam perekonomian, yaitu:

1. Stimulus Fiskal
Stimulus fiskal adalah kebijakan yang berfokus pada pengeluaran pemerintah dan pajak. Pemerintah dapat meningkatkan belanja negara untuk membangun infrastruktur, memberikan bantuan sosial, atau memberikan subsidi untuk mendukung sektor tertentu. 

Selain itu, pemerintah juga dapat memangkas pajak untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong investasi.

2. Stimulus Moneter
Stimulus moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan suku bunga. Salah satu cara utama bank sentral memberikan stimulus moneter adalah dengan menurunkan suku bunga agar pinjaman menjadi lebih murah dan mendorong konsumsi serta investasi.

Selain itu, bank sentral juga dapat melakukan quantitative easing (QE), yaitu pembelian obligasi atau aset lainnya untuk menambah likuiditas dalam sistem keuangan.

Dampak Stimulus pada Ekonomi

Stimulus ekonomi memiliki beragam dampak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa dampak utama stimulus ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Konsumsi dan Investasi
Dengan adanya stimulus, daya beli masyarakat meningkat. Jika pemerintah memberikan bantuan langsung atau pengurangan pajak, konsumen akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan. Begitu pula dengan perusahaan, yang akan lebih cenderung berinvestasi jika suku bunga rendah atau jika mereka menerima insentif fiskal.

2. Mengurangi Pengangguran
Stimulus yang berfokus pada pengeluaran pemerintah, seperti proyek infrastruktur, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Peningkatan konsumsi juga mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksi dan mempekerjakan lebih banyak karyawan.

3. Menstabilkan Ekonomi
Dalam kondisi resesi, stimulus dapat berfungsi untuk menstabilkan perekonomian dengan mencegah penurunan lebih lanjut dalam konsumsi dan investasi. Stimulus memberikan dorongan untuk menjaga perekonomian tetap bergerak meskipun ada hambatan besar.

4. Risiko Inflasi
Sementara stimulus dapat menghidupkan ekonomi, ada risiko terjadinya inflasi, terutama jika stimulus diberikan dalam jumlah yang besar atau terlalu lama. Jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak tanpa diimbangi dengan peningkatan produksi, harga barang dan jasa dapat naik.

5. Tingkat Utang yang Lebih Tinggi
Salah satu dampak jangka panjang dari stimulus fiskal adalah meningkatnya utang pemerintah. Pemberian stimulus fiskal seringkali dilakukan melalui pinjaman atau defisit anggaran. Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat mengarah pada beban utang yang lebih besar di masa depan.

Stimulus ekonomi adalah alat penting dalam kebijakan ekonomi yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, terutama di saat-saat sulit. Meskipun memiliki manfaat dalam jangka pendek, stimulus juga membawa tantangan dan risiko jangka panjang, seperti inflasi dan peningkatan utang pemerintah. 

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE