APBN: Realisasi Anggaran Infrastruktur Rp142 Triliun, Baru Terserap 35 Persen
Pemerintah melaporkan realisasi anggaran infrastruktur mencapai Rp142,1 triliun hingga 8 September 2025.
IDXChannel - Pemerintah melaporkan realisasi anggaran infrastruktur mencapai Rp142,1 triliun hingga 8 September 2025. Angka tersebut baru terserap 35,32 persen dari pagu dalam APBN 2025 sekitar Rp402 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, realisasi anggaran itu mencakup belanja kementerian/lembaga (K/L), transfer daerah dan dana desa serta pembiayaan.
"Kalau kita lihat seluruh belanja infrastruktur yang telah terealisasi Rp142,1 triliun, 35,32 persen dari pagu," ujar Suahasil dalam paparan APBN KITA Edisi September 2025 secara virtual, Senin (22/9/2025).
Suahasil menjabarkan, anggaran infrastruktur tersebut tersebar dalam berbagai program. Di antaranya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang terealisasi Rp18,8 triliun untuk 158 ribu rumah, Rumah Susun Rp1,5 triliun dengan progres 52 persen dari target 4.318 unit, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan progres 41 persen dari target 54.322 liter per detik.
Selain itu, kata Suahasil, belanja juga dimanfaatkan untuk pembangunan dan preservasi jalan Rp12,3 triliun dengan progres 61 persen dari target 115,3 kilometer (km), pembangunan dan preservasi jembatan Rp2,2 triliun dengan progres 41 persen dari target 8.868 meter, serta pelabuhan Rp1,2 triliun dengan progres 36 persen dari target 20 unit.
Lalu, belanja juga diarahkan untuk sektor ketahanan pangan yang mencakup pembangunan bendungan Rp2,1 triliun dengan progres 64 persen dari target 15 unit, jaringan irigasi Rp3,3 triliun dengan progres 34,7 persen dari target 216 ribu hektare (ha), Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA Rp1,5 triliun dengan progres 27,2 persen, dan Cetak Sawah dan Optimasi Lahan Pertanian Rp3,2 triliun untuk target 117,4 ribu ha.
Terakhir, untuk ketahanan energi ada Pipa Transmisi Gas Bumi Rp1,6 triliun (Ruas Cirebon-Semarang atau Cisem).
Suahasil mengatakan, sejak awal 2025, Presiden Prabowo Subianto juga mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mendukung konektivitas dan swasembada pangan, energi, dan air.
"Inpres 2 tahun 2025 tentang irigasi, pendanaannya Rp13,6 triliun, tahap 1, juga sudah jalan, tahap 3 dalam proses verifikasi lokasi," ujar Suahasil.
Sedangkan Inpres 11 tahun 2025 adalah tentang jalan daerah dengan total pendanaan Rp10,2 triliun, dan dilakukan ada yang di tahun 2025 untuk tahap 1 dan tahap 2 sudah Rp7 triliun, dan nanti akan dilanjutkan ke lokasinya, juga tersebar di seluruh Indonesia, 37 provinsi.
Kemudian Inpres 14 tahun 2025 adalah Inpres tentang percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional. Total pendanaan disiapkan Rp14,6 triliun untuk tahun 2025, Rp2,72 triliun untuk sistem pengendalian banjir, pembangunan jaringan irigasi, dan juga sebagian untuk pembangunan jalan.
"Jadi ini untuk menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur kita terus lakukan, Inpres, meskipun ini Inpresnya dijalankan oleh kementerian/lembaga di pusat, namun sesungguhnya lokasi-lokasi pembangunannya ada di seluruh daerah," kata Suahasil.
(Rahmat Fiansyah)