ECONOMICS

APBN Surplus Rp234,7 Triliun di April, Sri Mulyani Optimistis tapi Waspada

Michelle Natalia 23/05/2023 07:20 WIB

Menkeu Sri Mulyani ptimistis perekonomian Indonesia terus membaik, salah satu indikatornya APBN pada April 2023 surplus Rp234,7 triliun.

APBN Surplus Rp234,7 Triliun di April, Sri Mulyani Optimistis tapi Waspada (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimistis perekonomian Indonesia terus membaik, salah satu indikatornya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada April 2023 surplus Rp234,7 triliun.

Pendapatan negara mencapai Rp1.000,5 triliun, mencapai 40,6 persen dari target APBN 2023 atau tumbuh 17,3 persen (yoy). Realisasi Belanja Negara mencapai Rp765,8 triliun, mencapai 25,0 persen dari pagu APBN atau tumbuh 2,0 persen (yoy). 

"APBN masih mencatatkan surplus Rp234,7 triliun atau 1,12 persen PDB, naik dari surplus bulan Maret Rp128,5 triliun atau 0,61 persen terhadap PDB. Keseimbangan primer juga masih tercatat positif sebesar Rp374,3 triliun," terang Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, dikutip Selasa (23/5/2023).

Setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen (yoy) pada triwulan pertama tahun 2023, berbagai indikator perekonomian juga memberikan sinyal keberlanjutan momentum pemulihan ekonomi pada triwulan kedua tahun 2023.

"Di saat PMI Manufaktur global mengalami kontraksi 8 bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia melanjutkan ekspansi di level 52,7 dibandingkan 51,9 di Maret 2023. Aktivitas konsumsi juga terjaga dengan indeks keyakinan konsumen bulan April 126,1 dibandingkan bulan Maret di posisi 123,3," ungkap Sri.

Selain itu, inflasi Indonesia pada periode Ramadan dan Idulfitri lalu sangat terkendali di angka 4,33 persen (yoy). Sejalan dengan hal ini, inflasi global secara umum juga mulai menurun sehingga diharapkan respons dari pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara juga ikut melandai.

"Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia kumulatif Januari-Apr 2023 mencapai USD86,4 miliar, mengalami penurunan 7,6 persen dari periode yang sama tahun 2022. Namun, permintaan ekspor produk unggulan Indonesia masih kuat, tercermin dari pertumbuhan volume ekspor yang mencapai 19,4 persen. Surplus neraca perdagangan juga masih berlanjut memasuki bulan ke-36," jelas Sri.

Dia menilai, APBN tetap solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi. "Kinerja pendapatan cukup baik, sedangkan belanja masih perlu diakselerasi," ucapnya. 

Sementara itu, pelemahan penerimaan sebagai dampak menurunnya harga komoditas global, potensi rambatan volatilitas pasar keuangan, dan dinamika ekonomi global juga terus diwaspadai.

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berjasa menjaga kinerja baik APBN. Mari kita jaga bersama seluruh capaian ini dengan tetap optimistis, namun juga waspada..!" tutup Sri Mulyani. (RRD)

SHARE