ECONOMICS

APBN Surplus Rp4,3 Triliun di April 2025 usai Defisit Tiga Bulan Beruntun

Anggie Ariesta 23/05/2025 14:55 WIB

Kementerian Keuangan mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp4,3 triliun pada akhir April 2025.

APBN Surplus Rp4,3 Triliun di April 2025 usai Defisit Tiga Bulan Beruntun. (Foto Anggie/IMG)

IDXChannel - Kementerian Keuangan mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp4,3 triliun atau 0,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir April 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, surplus APBN masih dalam target desain APBN sebesar 2,53 persen dari PDB yaitu Rp616,2 triliun.

"Kita lihat postur APBN akhir April mencatatkan surplus. Januari, Februari, Maret membukukan defisit karena peneriman pajak mengalami shock, terjadi restitusi dan adjustment dari PPh 21 atau pajak individual,” ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Mei 2025, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Sri Mulyani mengungkapkan, pembiayaan anggaran mencapai Rp279,2 triliun. Artinya, dua bulan pertama pemerintah telah merealisasikan pembiayaan cukup besar yakni 45,3 persen.

"Ini berarti ada perencanaan pembiayaan yang cukup front loading artinya issuance-nya di awal cukup besar," kata Sri Mulyani.

Kemudian, Sri Mulyani menjelaskan, belanja negara sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari pagu postur APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun.

Untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp546,8 triliun atau 20,2 persen terhadap APBN. Terdiri dari belanja K/L Rp253,6 triliun atau 21,9 persen, dan belanja non K/L sebesar Rp293,1 triliun atau 19 persen. Sedangkan transfer ke daerah sebesar Rp259,4 triliun.

Pendapatan negara dari pajak, bea cukai, PNBP serta hibah sebesar Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp3.005,1 triliun.

Namun, Sri Mulyani menegaskan keseimbangan primer masih surplus di angka Rp173,9 triliun.

Sebagai informasi, defisit APBN 2025 terjadi selama tiga bulan beruntun yakni pada Januari 2025 sebesar Rp23,5 triliun, Februari sebanyak Rp31,2 triliun, dan Rp104,2 triliun di akhir Maret 2025.

(Dhera Arizona)

SHARE