Apresiasi Langkah Berani, IMF Dukung Argentina Devaluasi Peso hingga 50 Persen
Pemerintahan baru Argentina berencana mendevaluasi nilai mata uangnya lebih dari 50% terhadap dolar AS.
IDXChannel - Pemerintahan baru Argentina berencana mendevaluasi nilai mata uangnya lebih dari 50% terhadap dolar AS. Hal ini menjadi bagian dari "terapi kejut ekonomi" yang menurut Presiden Javier Milei diperlukan untuk memperbaiki krisis terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Selain itu, Menteri Ekonomi Luis Caputo juga mengumumkan pemotongan besar-besaran terhadap belanja publik. Hal ini mencakup pengurangan subsidi bahan bakar dan transportasi serta pembekuan belanja beberapa kontrak besar pemerintah dan periklanan.
Caputo mengatakan ia mewarisi warisan ekonomi terburuk dalam sejarah Argentina dan ia mengambil langkah-langkah untuk menghindari hiperinflasi.
"Keadaan kita akan menjadi lebih buruk dibandingkan sebelumnya dalam beberapa bulan ini, terutama dalam hal inflasi. Dan saya mengatakan hal itu karena, seperti yang dikatakan presiden, lebih baik mengatakan kebenaran yang tidak menyenangkan daripada kebohongan yang menyenangkan," kata Caputo dilansir dari BBC, Rabu (13/12/2023).
Argentina sedang berjuang melawan melonjaknya inflasi, dengan kenaikan harga sekitar 150% selama setahun terakhir. Negara ini juga mengalami kesulitan dengan cadangan uang tunai yang rendah, utang pemerintah yang tinggi, dan 40% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Dana Moneter Internasional (IMF) – yang mana Argentina berutang sebesar USD44 miliar – menyebut langkah tersebut "berani" dan akan membantu menciptakan lingkungan bagi pertumbuhan sektor swasta.
"Saya menyambut baik tindakan tegas tersebut," kata Ketua IMF Kristalina Georgieva, seraya menambahkan bahwa ini adalah langkah penting menuju pemulihan stabilitas dan membangun kembali potensi ekonomi negara.
Caputo mengatakan nilai tukar akan dipotong menjadi 800 peso terhadap dolar AS, dari sekitar 391 peso.
Sejak 2019, Argentina menjaga mata uangnya tetap kuat secara artifisial dengan mengontrol pergerakan mata uang secara ketat.
Hal ini membantu mendorong permintaan dolar AS di pasar mata uang informal, yang membuat peso diperdagangkan pada tingkat yang jauh lebih rendah dibandingkan tingkat resmi. (NIA)