Arab Saudi Gandeng Indonesia Kembangkan Sektor Tambang Mineral
Indonesia dan Arab Saudi sepakat memperkuat kerja sama di bidang sumber daya mineral.
IDXChannel - Indonesia dan Arab Saudi sepakat memperkuat kerja sama di bidang sumber daya mineral. Kedua negara menetapkan sejumlah komoditas mineral prioritas seperti nikel, bauksit, timah, tembaga, emas-perak, dan besi.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Al-Khorayer di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Bahlil mengatakan, Indonesia memerlukan kerja sama dengan banyak negara dalam pengelolaan mineral, terlebih di tengah dinamika geopolitik global saat ini.
"Mineral menjadi salah satu kunci masa depan energi karena itu kolaborasi semacam ini sangat krusial," ujar Bahlil dikutip Jumat (18/4/2025).
Selain penandatanganan MSP, Bahlil dan Bandar menjadwalkan pertemuan bilateral lanjutan untuk membahas arah kolaborasi jangka panjang di sektor pertambangan secara lebih konkret.
Sementara itu, Menteri Bandar antusias dengan peluang kolaborasi antara Indonesia dan Saudi di sektor pertambangan. Dia melihat Indonesia memiliki pengalaman panjang di sektor tersebut, sehingga dia berharap Indonesia bisa berbagi soal peningkatan kapasitas SDM kepada Saudi.
Dalam kerja sama ini, kata dia, ada tiga prioritas utama. Pertama, peningkatan impor produk pertambangan untuk mendukung perdagangan dua arah. Kedua, memperkuat rantai pasok industri mineral. Ketiga, menjalin kemitraan dalam perdagangan dan investasi, termasuk potensi kolaborasi antar BUMN kedua negara.
Dia juga menyinggung Future Minerals Forum yang diselenggarakan rutin oleh Pemerintah Arab Saudi. Forum ini menjadi wadah berkumpulnya pemangku kepentingan global dari sektor mineral untuk menggali peluang kerja sama strategis sehingga diharapkan hubungan Indonesia dan Saudi terus meningkat.
Menurut Menteri Bandar, kerja sama di sektor pertambangan ini sejalan dengan Visi 2030 Arab Saudi, yang menempatkan sektor pertambangan sebagai salah satu pilar utama diversifikasi ekonomi di luar minyak. Lewat visi besar ini, Arab Saudi bakal mengembangkan industri pertambangan yang berkelanjutan dan berdaya saing global, dengan fokus pada pemanfaatan potensi mineral seperti emas, fosfat, bauksit, dan logam tanah jarang.
"Strategi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, menarik investasi asing, serta membangun rantai nilai domestik yang kuat," kata Bandar.
(Rahmat Fiansyah)