ECONOMICS

Arus Mudik Melonjak di 2022, Porter Barang di Stasiun Kereta Api Raup Cuan hingga Rp300 Ribu

Azhfar Muhammad 01/05/2022 15:45 WIB

Pandemi Covid-19 yang telah melanda selama kurang lebih dua tahun mengakibatkan banyak sektor usaha dan jasa terdampak.

Arus Mudik Melonjak di 2022, Porter Barang di Stasiun Kereta Api Raup Cuan hingga Rp300 Ribu

IDXChannel - Pandemi Covid-19 yang telah melanda selama kurang lebih dua tahun mengakibatkan banyak sektor usaha dan jasa terdampak. Tak terkecuali, jasa angkut barang penumpang di stasiun kereta api yang biasa disebut porter barang di stasiun.

Hal tersebut juga kerap dialami seorang porter di Stasiun Pasar Senen bernama Danuji (51) asal Jawa Tengah yang sudah tinggal berpuluh-puluh tahun di Jakarta dan biasa bertugas di Stasiun Gambir Jakarta Pusat.  

Danuji mengaku sangat bersyukur dengan Pemerintah membolehkan kembali mudik Lebaran pasca dua tahun dilarang. Dengan begitu, usaha jasa yang telah ia geluti sejak lama itu bisa aktif kembali. 

“Alhamdulillah tahun ini bisa mudik lagi orang sudah bebas naik kereta aturan juga sudah longgar, penumpang sudah memenuhi syarat juga. Jadi penumpang ramai,” kata Danuji saat ditemui MNC PORTAL di Stasiun Senen, Minggu (1/5/2022). 

Danuji menceritakan kondisi di tahun pertama pandemi saat dilockdown, tidak ada kereta yang diberangkatkan sehingga berdampak pada penghasilan hariannya.

“Tahun kedua ada kereta cuma berapa 15 masih terbatas tapi alhamdulillah tahun berikutnya tahun ini mudah-mudahan terus kembali meningkat lagi corona udah gak ada,” tambahnya.

Setelah dua tahun, dia mengaku pendapatan cukup lumayan dari tahun sebelumnya. Bahkan ia mengaku merasa kesulitan untuk bayar kontrakan.

“Kemarin sih dua tahun apa tahun kemarin kontrakan aja nunggak. Kalau sekarang sih alhamdulillah pas waktunya ada. Karena di tahun ini dapat dari penumpangnya lumayan,” paparnya.

Per hari Danuji menceritakan mengangkut sebanyak 15-20 barang dari penumpang dan tidak pernah memasang tarif khusus.

“Hari ini udah 4 kali kereta, ada yang 3 ada yang 4 ada yang didorong ada yang ditenteng. 15-20 lah gak sampai 30,” ujarnya.

“Tahun ini lebih lumayan, penghasilan tergantung barang yang diangkut, kadang sehari Rp200 ribu-Rp250 per hari kalau kita ambil 10 panggulan tergantung juga sampai pernah Rp300 ribu,” pungkasnya.

(NDA)

SHARE