ECONOMICS

AS-China Pangkas Tarif Impor 90 Hari ke Depan, Ini Lima Poin Kesepakatannya

Dinar Fitra Maghiszha 12/05/2025 19:00 WIB

Amerika Serikat (AS) dan China sepakat menurunkan tarif impor secara signifikan selama 90 hari ke depan. 

AS-China Pangkas Tarif Impor 90 Hari ke Depan, Ini Lima Poin Kesepakatannya. Foto: Freepik.

IDXChannel - Amerika Serikat (AS) dan China sepakat menurunkan tarif impor secara signifikan selama 90 hari ke depan. Kesepakatan ini disambut positif pasar global seperti indeks saham di kawasan dan penguatan nilai tukar dolar AS (USD). 

Berikut ini rangkuman poin-poin kesepakatan tarif AS-China, melansir pernyataan resmi kedua negara.

1. Penurunan Tarif Signifikan

AS memberlakukan tarif terhadap barang China sebesar 30 persen, turun signifikan dari 145 persen. Sementara itu, China memberlakukan tarif terhadap barang AS sebesar 10 persen, turun signifikan dari 125 persen.

Kedua negara sepakat mengurangi tarif timbal balik selama periode 90 hari.  

2. Jeda 90 Hari dan Pembatalan Tarif Tambahan

Kesepakatan dua negara ini mencakup jeda tarif resiprokal selama 90 hari alias 3 bulan ke depan, sebagai periode bagi keduanya untuk negosiasi lanjutan.

Periode jeda dimulai sejak 14 Mei 2025

Selama periode ini, AS dan China sama-sama membatalkan total tarif tambahan 91 persen atas barang impor.

AS sepakat menangguhkan tarif resiprokal 24 persen terhadap produk-produk tertentu, demikian juga China setuju untuk menunda tarif balasan 24 persen.

3. Negosiasi Lanjutan dan Perwakilan

Pernyataan bersama AS-China mengonfirmasi bahwa jeda selama 90 hari akan dimulai pada 14 Mei 2025.

Pernyataan tersebut juga menyatakan kedua negara akan membangun mekanisme untuk melanjutkan diskusi mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan.

AS akan diwakili Menteri Keuangan Scott Bessent, sementara pemerintah China akan diwakili Wakil Perdana menteri He Lifeng.

Pembicaraan lebih lanjut dapat diadakan di AS, China, atau negara pihak ketiga yang disepakati.

4. Isu Fentanyl dan Pencegahan Eskalasi

Kesepakan AS-China juga mencakup perdagangan fentanyl, sejenis obat anti nyeri dan obat bius, di mana sebelumnya banyak produk China bertebaran di AS.

Bea masuk AS sebesar 20 persen atas barang impor fentanyl dari China akan tetap berlaku, yang berarti total tarif atas China akan tetap sebesar 30 persen.

Washington berharap berharap China membeli banyak produk fentanyl buatan AS, sementara dalam laporan media arus utama menyebut pejabat China tak mempermasalahkan hal itu.

5. Komitmen Hubungan Dagang yang Seimbang

Pejabat dari kedua negara sepakat menghindari pemisahan ekonomi, dan berkomitmen pada perdagangan yang lebih seimbang.  

"Kami menginginkan perdagangan yang lebih seimbang, dan saya kira kedua pihak berkomitmen untuk mewujudkannya," ujar Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, dilansir Bloomberg, Senin (12/5/2025).

Sementara menurut kantor berita resmi pemerintah China, Xinhua, Senin (12/5/2025), juru bicara Kementerian Perdagangan menekankan kesetaraan dalam hasil negosiasi.

"Ini merupakan langkah penting menuju penyelesaian sengketa antara kedua negara melalui dialog dan konsultasi yang setara," ujarnya.

(NIA DEVIYANA)

SHARE