ECONOMICS

AS Desak Ford dan General Motors Kurangi Ketergantungan terhadap China

Wahyu Dwi Anggoro 21/06/2023 07:16 WIB

Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) baik dari Partai Republik dan kubu Demokrat mendesak CEO Ford Motor dan General Motors (GM).

AS Desak Ford dan General Motors Kurangi Ketergantungan terhadap China. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) baik dari Partai Republik dan kubu Demokrat mendesak CEO Ford Motor dan General Motors (GM) untuk mengurangi ketergantungan mereka pada suku cadang mobil buatan China, terutama baterai kendaraan listrik. 

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (20/6/2023), anggota parlemen AS melakukan perjalanan ke Detroit untuk bertemu dengan Jim Farley dari Ford dan Mary Barra dari GM.

Mereka juga berencana untuk bertemu dengan para eksekutif perusahaan pemasok otomotif termasuk BorgWarner, Continental, Bosch, Tenneco, dan startup baterai Our Next Energy (ONE).

Fokus pada suku cadang mobil China muncul segera setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Beijing dan berjam-jam pertemuan gagal menghasilkan terobosan besar.

Ford mengatakan pada Senin bahwa mereka berkomitmen memperkuat daya saing AS dan membangun rantai pasokan kendaraan listrik (EV) di dalam negeri.

Pada April, Parlemen AS sempat menyuarakan keprihatinannya tentang ketergantungan Tesla pada China setelah perusahaan Elon Musk tersebut mengungkapkan rencana untuk membuka pabrik baterai Megapack di Shanghai.

Undang-undang Pengurangan Inflasi (IRA) senilai USD 430 miliar yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada Agustus bertujuan untuk melepaskan industri EV AS dari cengkeraman China dengan memberlakukan insentif pajak. IRA hanya memberikan  subsidi untuk kendaraan rakitan Amerika Utara dan menetapkan aturan sumber baterai.

Rencana Ford yang diumumkan pada Februari untuk menggunakan teknologi dari perusahaan baterai Cina CATL menuai kritik dari beberapa anggota parlemen. Senator Partai Republik Marco Rubio telah meminta Gedung Putih untuk memblokir insentif pajak kendaraan listrik untuk baterai yang diproduksi dengan menggunakan teknologi China.

(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE