ECONOMICS

Asing Enggan Danai Pensiun Dini PLTU Batu Bara RI, Ini Respons Menteri ESDM

Atikah Umiyani/MPI 02/10/2023 22:50 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, diperlukan kerja sama pihak agar program pengurangan emisi bisa terwujud.

Asing Enggan Danai Pensiun Dini PLTU Batu Bara RI, Ini Respons Menteri ESDM. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, diperlukan kerja sama pihak agar program pengurangan emisi di Indonesia bisa terwujud.

Dia menekankan, dukungan pembiayaan negara maju seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan bersama. Salah satunya untuk biaya mempensiunkan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Semua kan harus bekerja sama dan semua butuh dana, dananya jangan hanya untuk digunakan untuk hal yang tidak menjadi kepentingan bersama," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Ia pun berharap kesepakatan dana transisi energi dengan negara maju melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai USD20 miliar atau sekitar Rp300 triliun dapat digunakan untuk dua prioritas.

Prioritas pertama, program penghentian awal operasi PLTU. Kedua, proyek pengembangan infrastruktur di Indonesia.

"Yang kita minta fokus untuk pensiun dini dan juga infrastruktur. Kan kalau enggak ada transmisi mau transisi gimana, smart grid kalau sudah terbangun," urainya.

Arifin menegaskan, masa aktif PLTU batu bara yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada 2054 akan diperpanjang.
 
"PLTU kita itu kan dari perjanjiannya akan berakhir 2054, jadi dalam masa itulah kita harus banyak melakukan perbaikan-perbaikan untuk bisa mengoperasikan PLTU itu, ya memang emisinya bisa lebih rendah kan teknologi berkembang terus," pungkasnya.

(YNA)

SHARE