ECONOMICS

Atasi Sengkarut Masalah di Sekolah Kedinasan, Pengajar Diminta Lakukan Ini

Iqbal Dwi Purnama 26/05/2024 04:44 WIB

Budi mengatakan bahwa kurikulum sekolah yang berada di bawah nanungan harus humanis, beretika, dan futuristik. 

Atasi Sengkarut Masalah di Sekolah Kedinasan, Pengajar Diminta Lakukan Ini (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah memastikan bakal melakukan perombakan terhadap kurikulum sekolah kedinasan, seiring dengan maraknya permasalahan yang dikeluhkan masyarakat terhadap sistem pendidikan di sana.

Melalui pendekatan kurikulum baru, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih produktif dan kompetitif dalam beraktivitas.

"Para pengajar bisa memberikan tugas yang bersifat kelompok dan berbasis digital untuk merangsang peserta didik agar lebih aktif dan kreatif dan kompetitif dalam lingkungan kampus," ujar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resminya, Sabtu (25/5/2024).

Untuk mencapai hal tersebut, Budi mengatakan bahwa kurikulum sekolah yang berada di bawah nanungan harus humanis, beretika, dan futuristik. 

"Saya berpesan agar sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan BPSDMP harus memiliki kurikulum yang humanis, beretika, dan futuristik. Tinggalkan budaya kekerasan yang selama ini sangat merugikan," tutur Budi.

Lebih lanjut, Budi juga menerangkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia saat ini secara garis besar sudah berubah, termasuk dalam hal silabus yang lebih beragam, seperti halnya tentang ekonomi, hubungan antarmanusia, hingga bisnis baru yang kompetitif.

Selain itu, hampir semua kampus di Indonesia juga melakukan peningkatan agar mampu bersaing dengan dunia luar yang terus berkembang. 

"Kalian harus bersaing secara sehat dalam hal prestasi. Pasalnya, di masa depan, kalian lah yang akan memegang kendali di dunia transportasi," ungkap Budi. 

Sementara, Budi pun menuturkan bahwa butuh kesadaran dari semua pihak, khususnya mahasiswa, untuk menyukseskan reformasi di sekolah-sekolah BPSDMP. 

"Pakai hati untuk berubah. Reformasi jangan hanya menjadi jargon, tapi harus benar-benar diimplementasikan," pungkas Budi. (TSA)

SHARE