ECONOMICS

Awal Mula Klaster Tarawih di Malang hingga Buat 21 Warga Positif Covid-19

Avirista M/Kontributor 17/05/2021 12:59 WIB

Puluhan warga di Perumahan Bukit dan Permata Hijau Kelurahan Tlogomas, Kota Malang terpapar COVID-19 diduga saat tengah beribadah salat tarawih.

Awal Mula Klaster Tarawih di Malang hingga Buat 21 Warga Positif Covid-19. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Puluhan warga di Perumahan Bukit dan Permata Hijau Kelurahan Tlogomas, Kota Malang terpapar COVID-19 diduga saat tengah beribadah salat tarawih. Ada 21 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, setelah menjalani tracing dan testing dari ratusan jamaah.

Lurah Tlogomas, Andi Aisyah Muhsin, menjelaskan, kronologi awal adanya puluhan warganya yang menjalani ibadah di Masjid Al Waqar Perumahan Bukit dan Permata Hijau sampai terkonfirmasi positif Covid-19 berawal dari anak dari salah seorang warga yang lebih dahulu tertular. 

"Informasi dari warga tanggal 10. Pertengahan bahwa anaknya dua orang positif (Covid-19), sedangkan beliau posisi selama ini posisi sudah tes tapi hasil belum keluar," ucap Andi, saat mendampingi Wali Kota Malang, Sutiaji, meninjau lokasi puluhan warga terpapar Covid-19 pada, Senin (17/5/2021). 

Sedangkan Sutiaji menerangkan, aktivitas warga yang diduga tertular dari anaknya ini tak banyak. Laporan dari warga dan pihak kelurahan, warga yang diduga tertular dari anaknya ini lebih banyak beraktivitas di rumah dan di masjid. 

"Awalnya adalah orang yang terkena ini dia tidak punya aktivitas lain, kecuali dari rumah ke masjid, dari rumah ke masjid, bahasanya demikian. Itu awal yang kena sehingga," jelasnya. 

Namun Sutiaji menyayangkan dugaan adanya kelonggaran protokol kesehatan yang dilakukan saat ibadah salat tarawih. Mengingat banyak versi beberapa jamaah tidak menggunakan masker dan kurang menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.

"Saya belum menginformasikan yang mana, karena saya tidak menjadi jamaah di sini. Nanti ngorek itu, saya lihat mungkin gini tidak mencari itu, tapi protokol kesehatan harus kita lakukan. Terus ketika masuk orang dari luar, bisa dilihat oh dia pakai hand sanitizer, cuci tangan atau tidak, kalau pakai protokol kesehatan mesti sajadahnya pasti bawa sendiri. Jadi tranmisi antar sudah terhalangi oleh protokol kesehatan walaupun orang luar, tapi protokol kesehatan saya kira itu," paparnya. 

Tampak pasca 21 orang terkonfirmasi positif COVID-19, suasana Perumahan Bukit dan Permata Hijau begitu sepi. Sebagian besar warga yang berkontak erat dari empat RT dan dua RW menjalani pengetesan antigen pada Senin pagi. 

Sementara 18 warga yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 dievakuasi ke sejumlah rumah sakit lapangan baik RS Lapangan Idjen Boulevard, safe house Pemkot Malang di Jalan Kawi, RS Hermina, dan safe house milik Universitas Muhammadiyah Malang. Sedangkan tiga orang yang terkonfirmasi tambahan terakhir masih menjalani karantina mandiri di rumah. 

Masjid Al Waqar yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 pun telah ditutup selama 14 hari untuk proses sterilisasi. (TYO)

SHARE