Awali 2023, Hutama Karya Garap Dua Proyek dengan Nilai Kontrak Ratusan Miliar
Executive Vice President (EVP) Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, pihaknya akan memulai menggarap dua proyek konstruksi baru di awal 2023.
IDXChannel - Executive Vice President (EVP) Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, pihaknya akan memulai menggarap dua proyek konstruksi baru di awal 2023. Kedua proyek tersebut adalah irigasi rentang di Indramayu dan pembangunan groundsill 5 dan 6 Sungai Cipamingkis tahap II di Bogor.
Untuk proyek irigasi rentang, pihaknya menggandeng PT Taruna Putra Pertiwi melalui KSO Hutama - Taruna, dimana porsi Hutama Karya mencapai 70 persen.
Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 243 miliar. Adapun konstruksi tersebut bertujuan untuk mengairi sawah seluas 15.340 hektar (Ha) dan mengatur waktu penyimpanan pasokan air warga pada saat kering atau musim kemarau.
“Proyek Irigasi Rentang ini sebagai pendukung ketahanan pangan dan mengalirkan kebutuhan air bagi masyarakat sekitar khususnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,” ujar Tjahjo, Rabu (11/1/2023).
Dia mencatat proyek irigasi rentang akan dilaksanakan selama 1.095 hari atau periode 2023-2026. Pembangunan dengan penerapan teknologi telemetri dan telekontrol yaitu sebuah teknologi pengukuran dan pengendalian dalam proses konstruksi.
"Sedangkan tugas utama Hutama Karya dalam proyek ini adalah pekerjaan saluran, pekerjaan struktur dan pekerjaan Hydromechanical pada struktur pintu air. Skema dan strategi harus matang dipersiapkan guna penyelesaian proyek tepat waktu dan tepat mutu sehingga dapat memajukan ketahanan pangan di Indonesia,” ucapnya.
Hutama Karya juga mulai mengerjakan pembangunan groundsill 5 dan 6 Sungai Cipamingkis tahap II. Perseroan menggandeng PT Basuki Rahmanta Putra melalui KSO Basuki - Hutama dengan porsi Hutama Karya sebesar 49 persen.
Tjahjo menyampaikan nilai kontrak pekerjaan groundsill sebesar Rp 221 miliar dengan target proyek selesai pada Desember 2023, meliput pekerjaan dengan lebar sungai 71.921 meter x panjang 106 meter.
Tujuan pembangunan proyek ini untuk melindungi Bendung Cipamingkis baru, mengendalikan gerusan air pada dasar sungai yang cenderung curam, serta suplai air irigasi untuk kebutuhan lahan persawahan sekitar 7.500 Ha untuk masyarakat sekitar, khususnya di Kabupaten Bogor dan Bekasi.
Kedua proyek konstruksi tersebut diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan tanah dan menjamin ketersediaan air di musim kemarau.
(SLF)