ECONOMICS

Awas, Oknum Nakal 'Getok Harga' Jelang Cairnya Bansos Ramadan 

Advenia Elisabeth/MPI 10/03/2023 15:29 WIB

APPSI mewanti-wanti adanya oknum nakal yang memanfaatkan program bansos Ramadan sebagai ajang menaikkan harga.

Awas, Oknum Nakal 'Getok Harga' Jelang Cairnya Bansos Ramadan. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mewanti-wanti adanya oknum nakal yang memanfaatkan program bansos Ramadan sebagai ajang menaikkan harga. Pasalnya, kenaikan harga pernah terjadi di saat pemerintah menggelontorkan bansos. 

"Karena permintaan (bansos) tinggi. Waktu bansos (sebelumnya), telur saja harganya naik dan langka di pasar. Makanya jangan sampai ada pihak yang bermain-main dengan ini. Harus dikaji," ujar Ketua Bidang Jaringan APSSI, Don Muzakir saat dihubungi, Jumat (10/3/2023).

Di samping itu, Don tidak menampik pemberian bansos kepada masyarakat miskin secara tidak langsung akan menurunkan jumlah konsumen yang berbelanja di pasar. Pasalnya, pelanggan-pelanggan para pedagang di pasar mayoritas adalah masyarakat miskin. 

Kendati demikian, menurut Don, para pedagang masih mempunyai secercah harapan. Sebab, kuantitas beras bansos yang diberikan pemerintah hanya 10 kg per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sehingga besar kemungkinan masyarakat akan tetap datang ke pasar untuk membeli beras untuk membeli kekurangannya.  

"Pembagian beras 10 kilo, itu ada asumsi dalam sebulan 10 kilo penerima bansos. 10 kilo beras kalau dihitung-hitung enggak bakal cukup, masyarakat akan beli ke pasar," kata Don. 

Sebetulnya, tutur dia, APPSI tidak menolak adanya pemberian bansos kepada masyarakat kurang mampu. Lantaran, program pemberian bansos saat momen hari besar keagamaan sudah sering dilakukan untuk menekan inflasi.

"Kita juga memaklumi kenapa pemerintah menyalurkan bantuannya lewat barang bukan dengan uang cash. Karena kalau uang cash dikhawatirkan uang tersebut tidak digunakan masyarakat untuk membeli barang pokok melainkan hal lain," ungkap Don. 

"Hanya saja beberapa hal tadi perlu dikaji dan penyalurannya diharapkan bisa tepat sasaran," tutupnya. 

Sekadar informasi, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan, jika data sudah diterima oleh Bulog, beras CBP yang tersedia di gudang penyimpanan akan dikemas dalam bentuk karungan 10 kg dan disalurkan kepada KPM di lokasi-lokasi terdekat yang telah disepakati.

"Beras tersebut (sudah dalam kemasan 10 kg) akan disalurkan sampai dengan KPM sasaran di lokasi-lokasi terdekat yang disepakati. Penyaluran ini akan dilakukan selama 3 bulan mulai Maret-Mei 2023," imbuh Awaludin. 

(FAY)

SHARE