ECONOMICS

Badan Otorita Bantah Grup Djarum dan Wings Group Mundur dari IKN

Iqbal Dwi Purnama 04/01/2024 18:13 WIB

Badan Otorita menepis mundurnya dua calon investor di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu Grup Djarum dan Wings Group.

Badan Otorita Bantah Grup Djarum dan Wings Group Mundur dari IKN. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menepis kabar mundurnya dua calon investor di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Kedua calon investor itu, yaitu Grup Djarum milik pengusaha Budi Hartono, dan Wings Group milik Wiliam Katuari.

Deputi Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menyebut, kedua perusahaan tersebut tidak mundur dari rencana investasi di IKN. Bahkan kedua grup konglomerasi itu siap melaksanakan groundbreaking pada tahap berikutnya.

"Tidak betul (Grup Djarum dan Wings Group mundur)," kata Agung saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (4/1/2023).

Lebih lanjut, Agung menjelaskan Grup Djarum dan Wing Group tergabung dalam Konsorium Nusantara yang dipimpin oleh perusahaan Agung Sedayu Group milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan. Sejauh ini, nilai investasi yang sudah direalisasikan sebesar Rp23,1 triliun.

Meski begitu, Agung mengatakan Grup Djarum dan Wings Group memang tidak ikut dalam menggarap proyek hotel hingga sarana belanja seperti groundbreaking yang dilakukan oleh konsorsium Nusantara pada September 2023 lalu. Akan tetapi kedua perusahaan tersebut bakal melakukan investasi untuk menggarap di sektor lain.

"Di Hotel Nusantara mereka tidak, tapi konsorsium tersebut tidak hanya untuk hotel. Jadi mereka masih bersama," kata Agung.

Sebelumnya, Badan Otorita mengeluarkan daftar baru anggota Konsorsium Nusantara, yang terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas Group, Pulau Intan, Salim Group, Astra Group, Mulia Group, Kawan Lama, Barito Pacific dan Alfamart. 

Daftar tersebut mengalami perubahan karena hilangnya dua perusahaan besar seperti Grup Djarum dan Wings Group yang sebelumnya tercatat. Sebelumnya, Konsorsium Nusantara terdiri dari Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum Group, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, hingga Astra Group.

"Komposisi konsorsium merupakan hal internal para investor. Dapat berubah dari proyek satu ke yang lainnya di IKN sesuai kebutuhan," pungkas Agung.

(FRI)

SHARE