ECONOMICS

Badan Otorita Sebut 16 Investor Siap Bangun IKN di 2023

Iqbal Dwi Purnama 22/09/2023 10:43 WIB

Badan Otorita IKN menggelar acara seremonial groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh 16 investor dalam proyek ibu kota baru tersebut.

Badan Otorita Sebut 16 Investor Siap Bangun IKN di 2023. (Foto: Iqbal/MNC Media)

IDXChannel - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar acara seremonial groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh para usaha dalam proyek ibu kota baru tersebut.

Acara ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju, Kepala dan Wakil Kepala OIKN, Gubernur Kalimantan Timur, dan para investor IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kepala OIKN Bambang Susantono menjelaskan, hingga saat setidaknya terdapat 16 investor yang siap untuk berkontribusi dalam melakukan pembangunan di IKN Nusantara. Sebanyak 10 pelaku usaha di antaranya membentuk sebuah konsorsium dengan total investasi Rp20 triliun, yang sudah melakukan groundbreaking pada Kamis lalu (21/9).

Pelaku usaha yang melakukan groundbreaking Konsorsium Nusantara sebanyak sepuluh investor yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group. Sepuluh investor tersebut antara lain; Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group. 

"Konsorsium ini beranggotakan sepuluh perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap terbangunnya IKN, bukan saja sebagai kota yang layak huni (livable city), namun juga sebagai kota yang dicintai (lovable city)," ujar Bambang dalam keterangan resminya dikutip Jumat (22/9/2023).

Selain 10 investor tersebut, terdapat 6 investor lain yang juga siap untuk segera melakukan pembangunan di IKN. Mereka akan membangun sektor perhotelan, shopping mall, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran. Terdiri dari Pakuan, Mariott, Jambuluwuk, Vasanta, Hermina, dan Jakarta Intercurltural School.

"Pada dasarnya pembangunan di IKN dilakukan tidak hanya sebatas membangun sebuah kota, namun pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kota to work, to live, and to play," sambung Bambang.

Presiden Joko Widodo yang memimpin langsung kegiatan seremonial groundbreaking itu menjelaskan urgensi pembangunan Ibu Kota Nusantara disoroti dari beberapa sudut pandang di antaranya seperti dari aspek kepadatan penduduk, aspek ekonomi, dan aspek kebencanaan. 

"Penduduk Indonesia 56 persen itu berada di Pulau Jawa berarti kurang lebih 149 juta ada di Jawa. Pulau Jawa menjadi magnet dari negara kita Indonesia, utamanya ke Jakarta. Oleh karena itu, beban yang terlalu berat ini harus dikurangi dari yang dulunya kita Jawa sentris, kita tarik menjadi Indonesia sentris," kata Presiden Jokowi.

(FRI)

SHARE