Bagaimana Nasib Tabungan di Bawah Rp100 Juta saat Tahun Politik? Begini Prediksi LPS
LPS memperdiksi nasib tabungan di bawah Rp100 juta di tahun politik atau Pilpres.
IDXChannel - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperdiksi nasib tabungan di bawah Rp100 juta di tahun politik atau pemilihan presiden (Pilpres).
"Prinsipnya pada tabungan di bawah Rp100 juta bisa dilihat saja datanya. Tetapi biasanya kalau pada saat tahun politik pasti akan bergairah ekonomi," kata Direktur Riset LPS Herman Saheruddin dalam acara Media Workshop di Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).
Herman menambahkan, tabungan dengan nominal di bawah Rp100 juta ini nantinya akan didominasi oleh UMKM dan masyarakat kelas menengah saat tahun politik.
Dia mencontohkan, UMKM nantinya akan mendapat banyak orderan umbul-umbul Pilpres hingga Pilkada seperti kaus, spanduk, hingga poster.
Nah pada tahun politik, banyaknya pesanan dari caleg atau capres membuat dana tabungan dari UMKM dan masyarakat menengah otomatis meningkat.
"Biasanya kalau pada saat tahun politik pasti akan bergairah ekonomi karena orang mendapat order cetak kaos bendera topi misalnya menjadi lebih banyak. Jadi biasanya akan terbantu," kata dia.
Selain umbul-umbul pilpres, masyarakat juga akan terima bantuan-bantuan dari pemerintah.
"Biasanya juga akan ada bantuan-bantuan. Bisa jadi, kita tidak usah megeneralisir apakah simpanan akan tumbuh atau bagaimana pada saat tahun politik. Kita bisa melihat polanya bahwa di tahun politik biasanya masyarakat menengah bawah akan lebih terbantu dengan pendapatan-pendapatan tambahan," paparnya.
"Artinya jawabannya adalah mau tahun politik atau tidak, kalau ekonominya bagus maka simpanan masyarakat di bawah Rp100 juta ini tidak akan merosot ke bawah," kata dia.
Jika terjadi kemerosotan, kata Herman, makan pemerintah akan melakukan pemantauan. Pasalnya jika masyarakat ekonomi bawah itu mengalami kesulitan daya beli, maka pemerintah akan turun tangan.
"Contohnya adalah pada saat komponen inflasi bergerak, switching dari makanan ke tembakau, di mana makanan dan tembakau komponen konsumsi yang paling krusial di masyarakat ekonomi bawah, pemerintah harus memberikan BLT. Jadi artinya kita melihatnya begitu saja," tutupnya.
Untuk diketahui, dari data LPS tercatat total tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta sebesar Rp1.005 triliun hingga September 2023. Angka itu turun 1,4 persen secara tahunan, di mana total jumlah rekening mencapai 528.483.073.
(NIY)