Bahlil Akui Pasokan BBM dan LPG di Sejumlah Lokasi Bencana Sumatera Masih Terkendala
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkap kondisi distribusi BBM dan LPG di sejumlah wilayah Sumatera yang terdampak banjir bandang dan longsor.
IDXChannel - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkap kondisi distribusi BBM dan LPG di sejumlah wilayah Sumatera yang terdampak banjir bandang dan longsor.
Secara umum, lanjutnya, pasokan energi dinilai relatif aman, meskipun masih terdapat kendala di beberapa daerah.
Untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar), pasokan dan distribusi BBM serta LPG berada dalam kondisi cukup terkendali. Namun, di Sumatera Utara (Sumut), distribusi LPG masih belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah terdampak.
"Kalau Sumbar relatif insyaallah jauh lebih baik. Kalau di Sumut, itu persoalannya sekarang tinggal LPG," ungkapnya saat menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada Senin (15/12/2025).
Ia menjelaskan, kendala utama distribusi LPG di Sumut disebabkan oleh akses jalan yang belum sepenuhnya pulih akibat bencana. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya pun menambah armada kapal guna mempercepat mobilisasi LPG melalui jalur laut.
"LPG yang masih butuh atensi besar, karena sebagian jalan belum (pulih), maka kita menambah kapal dalam rangka memobilisasi LPG dari laut," lanjut Bahlil.
Sementara itu, kondisi di Aceh dinilai lebih menantang. Bahlil mengungkapkan, setidaknya terdapat tiga kabupaten yang membutuhkan upaya ekstra karena akses darat masih terputus.
"Kemudian kalau Aceh, jujur saya katakan di tiga kabupaten itu memang membutuhkan effort yang sangat luar biasa karena akses darat belum bisa," sebutnya.
Dalam kondisi tersebut, distribusi BBM dan LPG ke wilayah terdampak Aceh dilakukan melalui berbagai cara, termasuk jalur udara dan alternatif lain.
"Kami masih drop dengan Pertamina pakai heli, pakai pesawat Hercules, ada jalan-jalan tikus juga kami pakai, kemudian rakit juga kita lakukan. Apapun yang bisa kita dorong untuk bisa melakukan percepatan, kita maksimalkan potensi yang ada," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)