Bahlil Bakal Temui Pertamina Bahas Industrialisasi LPG
Seperti diketahui, pemerintah berencana melakukan industrialisasi LPG guna mengurangi ketergantungan pada impor.
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membocorkan kabar terbaru soal pembangunan industri Liquefied Petroleum Gas (LPG). Seperti diketahui, pemerintah berencana melakukan industrialisasi LPG guna mengurangi ketergantungan pada impor.
Salah satu caranya, pemerintah akan mendorong pembangunan pabrik LPG. Apalagi, kata Bahlil, Indonesia memiliki cadangan Propan (C3) dan Butane (C4) sekitar 1,8 juta ton. Keduanya merupakan bahan baku LPG.
"Nah sebagian besar itu wilayah kerjanya adalah punya PT Pertamina (Persero)," ujarnya ketika ditemui di Kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Bahlil mengaku akan berbicara kepada Pertamina, menyusul ke depannya akan ada pembagian wilayah kerja antara Holding BUMN Minyak dan Gas (Migas) tersebut dengan pihak swasta.
"Saya akan ngomong ke Pertamina, ada bagian mana mereka kerjakan dan bagian mana yang swasta kerjakan," tuturnya.
Bahlil optimistis Langkah tersebut nantinya dapat menekan impor LPG.
"Supaya kita lakukan percepatan, intinya adalah kita ingin mengurangi impor, kalau bahannya ada dalam negeri ya kita optimalkan semua dalam negeri," kata Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil menyebut Indonesia mengeluarkan devisa yang signifikan untuk impor LPG, di mana sekitar Rp450 triliun keluar setiap tahunnya untuk membeli minyak dan gas, termasuk LPG.
Hal ini berdampak langsung pada neraca perdagangan dan pembayaran negara, sehingga pembangunan industri domestik dianggap sebagai solusi yang tepat untuk mengurangi beban tersebut.
(NIA DEVIYANA)