ECONOMICS

Bahlil Bangga Sektor Minerba Jadi Tulang Punggung PNBP, Ini Buktinya

Atikah Umiyani 25/11/2024 15:00 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan, saat ini sektor mineral dan batu bara (minerba) menjadi sumber pendapatan negara utama.

Bahlil Bangga Sektor Minerba Jadi Tulang Punggung PNBP, Ini Buktinya. (Foto Atikah/MPI)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, saat ini sektor mineral dan batu bara (minerba) menjadi sumber pendapatan negara utama. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi sektor kinerja terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terus mengalami peningkatan.

Bahlil mengungkapkan, minerba hanya memberikan sumbangsih sebesar Rp29 triliun pada 2014 silam. Namun, saat ini angkanya tembus menjadi Rp170 triliun.

"Dulu ini (minerba) tidak terlalu dijadikan sebagai sumber pendapatan negara utama. Tapi sekarang ini 10 persen atau 11 persen dari total pendapatan negara PNBP-nya itu dari sektor minerba," ujarnya dalam acara Minerba Expo yang tdigelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024). 

Menurutnya, apabila diakumulasikan, maka PNBP dari Kementerian ESDM kepada pendapatan negara itu sebesar Rp300 triliun atau lebih termasuk sektor hulu migas.

"Artinya bapak-bapak ibu semua saya ingin mengatakan bahwa sebenarnya sebagian besar Kementerian yang menjalankan pasal 33 ini adalah Kementerian ESDM. Ini Pasal 33 seluruh kekayaan darat laut maupun udara dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Bukan dikuasai oleh pengusaha," kata Bahlil.

Sebagai informasi, target PNBP Minerba Tahun 2024 berdasarkan Perpres No. 76 Tahun 2023 tentang Rincian APBN TA 2024 dan peraturan lainnya dipatok sebesar Rp113,5 triliun.

Lebih lanjut Bahlil juga menerangkan, Indonesia sejatinya memiliki sumber daya minerba yang melimpah dan perlu dimanfaatkan dengan baik. Misalnya untuk produksi batu bara Indonesia pada 2023 hampir 800 juta ton dan 600 juta ton di antaranya diekspor.

Hal itu berarti 35-40 persen dari total kebutuhan global yang beredar itu kontribusinya dari Indonesia.

"Nah ke depan kita akan mendorong batu bara sebagai bagian dari bahan baku yang kita harus dorong hilirisasi," ujarnya. 

Begitu pula dengan komoditas nikel, Bahlil pun mengutip hasil survei Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) yang memproyeksikan potensi nikel Indonesia merupakan 42 persen dari total cadangan nikel dunia.

"Jadi memang ini adalah sebagai bentuk cadangan kita yang luar biasa sekali," kata Bahlil.

(Dhera Arizona)

SHARE