Bahlil: Inflasi Indonesia Tidak 'Sepedas' Negara Lain
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan inflasi Indonesia menjadi tidak separah negara lain.
IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan inflasi Indonesia menjadi tidak separah negara lain. Pasalnya pemerintah sudah berhasil dalam menstabilkan harga merica dan bawang merah.
Bahlil mengatakan, Merica dan Bawang merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi yang cukup besar. Bahkan kontribusinya sendiri mencapai 2,4% dari angka inflasi keseluruhan.
"Inflasi kita terjaga, dibawah 6%, dan metode pendekatan untuk memitigasi agar tidak lagi terjadi lonjakan inflasi yang dilakukan Pemerintah Jokowi, ini di luar kelaziman teori ekonomi," kata Bahlil dalam agenda G20 melalui kanal YouTube BKPM, Senin (14/11/2022).
Bahlil mengatakan, dalam mengendalikan inflasi, pemerintah melakukan pengelompokan pada sektor-sektor tertentu. Selanjutnya mengendalikannya dengan melakukan stabilisasi harga dan rantai pasok.
"Biasanya inflasi begitu dia naik, maka yang melakukan aksi adalah BI dengan instrumen moneternya, tetapi kali ini, tidak cukup dengan aksi moneter, tetapi harus di detailkan terhadap identifikasi dan kelompok bahan apa saja yang menjadi penyumbang inflasi Indonesia," lanjutnya.
Adapun data per Oktober 2022, Indonesia menjadi negara kedua dengan tingkat pertumbuhan inflasi terendah setelah China yang berada di angka 2,1% secara yoy. Inflasi tertinggi masih dialami oleh Negara Turki dengan angka 85,5% secara tahunan.
"Dari total 5,7% inflasi nasional kita, sumbangsih itu dari merica dan bawang merah, merica dan bawang merah itu Kontribusinya 2,4,%," kata Bahlil.
"Jadi bukan harga minyak yang memberikan inflasi tinggi, tetapi bawang dan cabai merah salah satu penyuplai inflasi tertinggi di Indonesia," pungkasnya.
(SLF)