ECONOMICS

Bahlil Minta Perbankan Ikut Danai Program Hilirisasi

Suparjo Ramalan 17/01/2025 17:47 WIB

Pemerintah juga memastikan bila proyek hilirisasi punya waktu balik modal (break even point) lebih cepat atau selama 6 tahun dibanding sektor konsumsi

Bahlil Minta Perbankan Ikut Danai Program Hilirisasi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah mewajibkan lembaga perbankan ikut mendanai program hilirisasi yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Kewajiban atas pembiayaan program hilirisasi berlaku bagi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan swasta. Bahlil menyebut proses ini sudah dikoordinasikan. 

"Kami sudah memulai, secara informal sudah kita komunikasikan. Mau tidak mau perbankan dalam negeri yang harus membiayai proyek hilirisasi," ujar Bahlil usai rapat perdana Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).

Pemerintah juga memastikan bila proyek hilirisasi punya waktu balik modal (break even point) lebih cepat atau selama 6 tahun dibanding sektor konsumsi, di mana rata-rata 9-10 tahun.

"Ngapain perbankan membiayai proyek konsumsi yang 9-10 tahun break even point. Kalau hilirisasi yang 6 tahun break even point, ngapain kasih kredit standby loan kepada perusahaan yang lama-lama itu," kata dia. 

Menurutnya, bukan pinjaman untuk perusahaan tidak penting. Namun, program hilirisasi pun tak kalah penting lantaran punya multiplier effect yang besar.   

"Mereka, perusahaan-perusahaan lama-lama itu penting, tapi juga penting untuk melakukan diversifikasi," kata Bahlil. 

Sebelumnya, Bahlil mengklaim bahwa proyek hilirisasi tidak memerlukan fasilitas bunga rendah. Pasalnya, imbal hasil investasi alias Internal Rate of Return (IRR) di sektor hilirisasi dijamin menguntungkan. 

"(Peluang bunga murah?) nah ini tergantung IRR. IRR dalam hilirisasi itu kan bagus semua, rata-rata di atas 11-12 persen," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Dia menegaskan, dengan besaran itu, maka proyek hilirisasi menguntungkan dan tidak perlu adanya intervensi dengan bunga murah.

"Kalau 11-12 persen IRR saya pikir nggak perlu ada intervensi bunga, bagus kok ini. Ada smelter nikel itu NPI kan 4-5 tahun BEP, ngapain pake intervensi bunga?" kata dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE