Bahlil Prediksi Investasi Pupuk Kaltim ke Fakfak Nilainya Rp28,5 Triliun
Menteri Investasi Bahlil memperkirakan jumlah investasi Pupuk Kaltim yang masuk ke Fakfak senilai USD2 miliar, atau setara Rp28,63 triliun.
IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyambut baik masuknya investasi Pupuk Kalimantan Timur di Kabupaten Fakfak, Papua.
Bahlil memperkirakan jumlah investasi yang masuk senilai USD2 miliar, atau setara Rp28,63 triliun. Jumlah tersebut menurutnya Bahlil dapat menyerap lapangan kerja selama masa konstruksi sekitar 10.000 orang. Sedangkan dalam masa produksinya akan menyerap 3.000-5000 tenaga kerja
"Namun belum dihitung pasti. Riilnya akan dihitung oleh Pupuk Kaltim," ujar Bahli, pada keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (30/9/2021).
Bupati Fakfak Untung Tamsil mengungkapkan pentingnya mendorong investasi untuk kepentingan pembangunan Kabupatan Fakfak, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Pemerintah daerah bersama dengan masyarakat akan terus berkomitmen mendukung dan menerima investasi masuk dengan tangan terbuka.
Menurutnya Ini merupakan kesempatan, peluang. Investasi ini akan mempercepat pembangunan Kabupaten Fakfak. Terkait lahan dan sebagainya, Untung mengatakan dirinya sudah turun meminta pendapat.
"Masyarakat telah berkomitmen menerima proyek pupuk ini. Kami telah mendampingi tim melakukan survei, tinggal dibicarakan lagi. Kami akan tetap memperhatikan nilai kearifan lokal," ujar Untung.
Kemudian Bahlil menjelaskan, kabupaten Fakfak dipilih atas dasar pemerataan pembangunan daerah, sehingga nantinya akan ada pembangunan kota baru di Fakfak Timur. "Seperti yang diketahui, bahwa saat ini sedang berlangsung pembangunan Bandara Siboru di Fakfak Barat beserta infrastruktur pendukung lainnya," pungkasnya.
Dengan masuknya investasi ini diharapkan agar pemerintah daerah dapat membantu dalam proses penyelesaian lahan, serta urusan adat dan ulayat dapat disinkronisasikan. Selain itu, juga perlu sinergitas antara kebutuhan lapangan pekerjaan di pabrik dengan jurusan sekolah yang akan dibangun.
(IND)