ECONOMICS

Bakal Dijual ke INA, Tol Trans Sumatera Tak Bikin Hutama Karya Untung

Suparjo Ramalan 16/11/2022 17:22 WIB

Hutama Karya menilai jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) belum layak secara finansial atau menguntungkan.

Bakal Dijual ke INA, Tol Trans Sumatera Tak Bikin Hutama Karya Untung (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengungkapkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) belum layak secara finansial atau menguntungkan.  

Budi menyebut berdasarkan kajian komprehensif pihaknya, JTTS secara finansial belum menguntungkan meski mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

"Seperti kita ketahui bahwa Hutama Karya menerima penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, kondisi Jalan Tol di Sumatera memang secara Financial kelayakannya masih rendah, tapi dari sisi ekonomi memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," ungkap Budi kepada Komisi VI DPR RI, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rabu (16/11/2022).

Meski begitu, beberapa ruas Tol sudah menunjukan adanya peningkatan traffic atau jumlah kendaraan yang melintas, sehingga diharapkan mampu memperbaiki kondisi keuangan. 

"Kajian komprehensif dari Tol Trans Sumatera ini, jadi memang secara umum, secara finansial kurang layak, tapi dalam berjalannya waktu beberapa ruas menunjukan adanya pertumbuhan peningkatan trafik, sehingga  memperbaiki kondisi," ucap dia. 

Dalam kajian tersebut, lanjut Budi, strategi untuk membagun JTTS bisa melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah hingga dilakukan asset recycling pada ruas tol JTTS. 

Untuk PMN, pemerintah telah menginjeksi anggaran sebesar Rp 52,3 triliun untuk pembangunan 14 ruas tol. Sementara, sisa anggaran yang dibutuhkan untuk Hutama Karya pada pembangunan tahap I dan II Jalan Tol Trans Sumatera mencapai Rp 60,23 triliun. 

"Jadi kajian komprehensif Tol Trans Sumatera ini memang strateginya adalah saat ini dengan PMN. Kemudian beberapa ruas yang sudah layak dan dari segi finansial itu dilepas, di recycle," katanya. 

Sementara terkait asset recycling, budi mengaku sudah ada pembicaraan dengan sovereign wealth fund (SWF) atau Indonesia Investment Authority (INA). 

"Sudah kami bicarakan dengan INA, akan ada Rp 34 triliun nanti digunakan untuk keperluan pinjaman. Tapi selanjutnya ada ruas-ruas yang bisa dilepas lagi, itu bisa untuk membangun di ruas yang baru lagi, jadi itu diputar terus gitu," tuturnya. 

Hutama Karya memang akan mendivestasikan atau menjual tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Perseroan akan bertransaksi dengan Indonesia Investment Authority.

Adapun tiga ruas JTTS yang dimaksud diantaranya Tol Medan-Binjai, Bakauheni - Terbanggi Besar, Terbanggi Besar- Pematang Panggang - Kayu Agung. Total panjang ketiga ruas tol ini mencapai 350 kilometer (Km). 

Budi mengatakan pelepasan kepemilikan jalan tol kepada INA juga akan berdampak baik pada kinerja keuangan perusahaan. Dengan begitu, dia berharap pihak INA bisa mengambil tawaran yang disodorkan BUMN Karya itu.

(DES)

SHARE