Bangkitkan Bisnis Boeing (BA.N), Miliarder India Ini akan Luncurkan Penerbangan Murah
Rencana miliarder India Rakesh Jhunjhunwala untuk meluncurkan maskapai penerbangan murah, dapat memberikan angin segar kepada Boeing (BA.N).
IDXChannel - Rencana miliarder India Rakesh Jhunjhunwala untuk meluncurkan maskapai penerbangan murah, dapat memberikan angin segar kepada Boeing (BA.N). Ini kesempatan baik bagi Boeing mendapatkan kembali landasannya di India setelah salah satu pelanggan terbesarnya hilang, yakni Jet Airways dua tahun lalu.
Jhunjhunwala, yang dikenal sebagai 'Warren Buffett India' untuk segala investasi sahamnya yang sukses, berencana untuk bekerja sama dengan mantan CEO IndiGo (INGL.NS), maskapai terbesar di negara itu, dan Jet Airways (JET.NS) memanfaatkan permintaan penerbangan domestik.
Niatan Akasa Air Jhunjhunwala datang di saat bisnis penerbangan India tengah terhuyung-huyung akibat pandemi Covid-19 yang belum juga selesai. Prospek jangka panjang ini tentu membangkitkan gelora bagi Boeing dan Airbus (AIR.PA).
"Akan ada pertarungan besar antara Airbus dan Boeing," kata Nitin Sarin, Managing Partner di firma hukum Sarin & Co, yang menasihati lessor dan maskapai penerbangan mengutip laman Reuters Sabtu (31/07/2021).
"Bagi Boeing, ini adalah kesempatan besar untuk masuk dan meningkatkan permainan mereka. Mengingat mereka tidak memiliki operator besar lain untuk pesawat 737 di India selain SpiceJet," sambung Sarin.
Rincian usaha, termasuk keputusan tentang pesanan pesawat, belum diungkapkan secara resmi, tetapi Jhunjhunwala mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia berencana untuk memiliki 40% saham di Akasa, yang akan memiliki 70 pesawat hingga 180 kursi dalam waktu empat tahun.
Diketahui langit India didominasi oleh maskapai berbiaya rendah (LCC) termasuk IndiGo, SpiceJet (SPJT.NS), GoFirst dan AirAsia India, dengan mayoritas mengoperasikan armada pesawat berbadan sempit Airbus.
Boeing mendominasi pasar berbadan lebar India dengan 51 pesawat tetapi perang tarif dan biaya tinggi telah menyebabkan korban di antara operator layanan penuh, termasuk Kingfisher Airlines pada 2012 dan Jet Airways pada 2019, membuat LCC dan Airbus semakin dominan.
Bagian Boeing dari 570 pesawat berbadan sempit India turun menjadi 18% setelah kematian Jet dari 35% pada 2018, data dari konsultan CAPA India menunjukkan Jet baru-baru ini diselamatkan dari kebangkrutan dan diperkirakan akan terbang lagi.
Maskapai India memiliki lebih dari 900 pesawat dengan urutan 185 di antaranya adalah pesawat Boeing 737 dan 710 Airbus, yang menjadikan IndiGo sebagai salah satu pelanggan terbesarnya secara global.
Sarin memperingatkan, bagaimanapun, bahwa India kini masih merupakan tempat yang sulit untuk melakukan bisnis, dengan rintangan peraturan dan bandara yang mahal serta kurangnya perkembangan membuat LCC tidak efisien daripada di tempat lain. (NDA)