ECONOMICS

Bangun Data Center di Batam, Telkom Gandeng Singtel dan Medco Power

Masirom 21/12/2022 13:44 WIB

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memulai proses pembangunan data center di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dengan menggandeng Singtel dan Medco Power.

Bangun Data Center di Batam, Telkom Gandeng Singtel dan Medco Power. (Foto: Masirom/MPI).

IDXChannel - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memulai proses pembangunan data center di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Telkom menggandeng perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel dan Medco Power Indonesia dalam pembangunan data center ini.

Pembangunan data center ini tak terlepas dari kebutuhan pasar yang besar, khususnya Singapura. 

Proses pembangunan data center ditandai dengan groundbreaking yang dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatnodjo, Direktur Telkom Ririek Adriansyah, CEO Singtel Kuan Moon Yuen, dan CEO Medco Power Indonesia Eka Satria, di Batam, Rabu (21/12/2023).

Ririek Adriansyah mengatakan, data center Batam berkapasitas 51 Megawatt (MW), yang akan terbagi dalam tiga tahap pembangunan. Keberadaan data center Batam diharapkan bisa menyerap potensi pasar yang besar dari Singapura.

"Kebutuhan data center ini besar, tapi Singapura ada moratorium pembangunan data center karena keterbatasan suplai energi. Pembangunan data center di Batam salah satunya untuk memenuhi kebutuhan itu," ujar Ririek di Batam, Rabu (21/12/2022).

Dia menambahkan, konektivitas Batam-Singapura juga tak ada kendala lantaran selama ini sudah terdapat jalur kabel bawah laut. "Connectivitynya tidak ada masalah," ujarnya.

CEO NeutraDC, anak usaha Telkom yang mengelola data center, Andrew Th AF mengatakan, kebutuhan data center dari Singapura sangat besar. Berdasarkan data 2019, ada kebutuhan data center sebesar 500 MW dari Singapura. "Ada overflow 500 MW dari Singapura,"katanya.

Data Center ini berlokasi di Kabil Industrial Estate.

CEO Medco Power Indonesia Eka Satria mengatakan, Medco akan menyediakan energi untuk data center ini. "Kita siap support dengan energi bersih," katanya.

Porsi kepemilikan data center ini terdiri atas Telkom 60 persen, Singtel 35 persen, dan Medco Power 5 persen.

(FAY)

SHARE